Trump Ogah Lanjutkan Negosiasi Dagang dengan Kanada, Tarif Baru Mengancam
Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi menghentikan negosiasi perdagangan dengan Kanada. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Trump sebagai bentuk protes terhadap iklan televisi Kanada yang mengkritik kebijakan tarifnya.
Penolakan Trump untuk Bertemu PM Kanada
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Trump dengan tegas menolak kemungkinan pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney. "Saya tidak ingin bertemu dengannya," ujar Trump selama penerbangan menuju Jepang. Presiden AS ini juga menambahkan, "Tidak, saya tidak akan bertemu dengan mereka untuk sementara waktu. Saya sangat senang dengan kesepakatan yang kita miliki saat ini dengan Kanada."
Kebijakan Tarif Baru Trump untuk Kanada
Trump mengancam akan menaikkan pajak impor barang dari Kanada sebesar 10 persen sebagai balasan atas iklan televisi yang menampilkan kutipan mantan Presiden Ronald Reagan yang mengkritik tarif. Meskipun mengancam akan menerapkan kebijakan tarif baru ini, Trump belum memberikan kepastian waktu implementasinya, hanya mengatakan, "Kita lihat saja nanti."
Respons dari Pemerintah Kanada
Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyatakan kesiapannya untuk kembali bernegosiasi. "Kami siap untuk duduk bersama ketika mereka siap melakukannya," kata Carney kepada wartawan. Ia mengonfirmasi bahwa belum ada komunikasi dengan presiden AS sejak pembicaraan dihentikan.
Dampak Tarif AS terhadap Produk Kanada
Kanada saat ini menghadapi tarif dasar AS sebesar 35 persen, meskipun sebagian besar barang Kanada mendapatkan pengecualian berdasarkan Perjanjian USMCA. Namun, produk tertentu seperti baja dan aluminium Kanada dikenakan tarif hingga 50 persen, sementara sebagian mobil dan truk buatan Kanada terkena tarif sebesar 25 persen.
Artikel Terkait
Kronologi Kecelakaan Maut Sragen: 4 Anggota Keluarga Tewas Ditabrak Pikap, Pelaku Kabur!
Purbaya Yudhi Sadewa Buka Suara Soal Whoosh: Setuju dengan Jokowi, Ini Alasannya
Piala ASEAN FIFA Resmi? Ini Kata PSSI dan Potensi Keuntungan Besar untuk Timnas Indonesia
Skandal Proyek Whoosh: Sejarah Lengkap Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Kini Diselidiki KPK