Asal Usul dan Keunikan Batu Giok Nagan Raya
Para ahli geologi menjelaskan bahwa giok terbentuk di kerak bumi selama jutaan hingga ratusan juta tahun akibat tekanan dan panas tinggi dari pergerakan lempeng tektonik. Artinya, batu giok yang ditemukan di Beutong, Nagan Raya ini usianya sangat tua, bahkan lebih tua dari zaman dinosaurus.
Proses pembentukan yang sangat panjang inilah yang menghasilkan giok Aceh dengan tekstur halus, warna hijau alami yang menawan, dan kilau khas, menjadikannya salah satu giok paling dicari di kawasan Asia Tenggara.
Potensi Wisata dan Warisan Alam Nagan Raya
Penemuan batu giok terbesar di dunia ini diprediksi akan mengubah wajah Nagan Raya. Lokasi temuan berpotensi besar menjadi destinasi wisata geologi dan religi terkemuka di Aceh. Pemerintah daerah berencana membuka akses jalan dan mengembangkan kawasan tersebut sebagai tempat wisata yang edukatif.
Keberadaan giok raksasa ini bukan hanya sekadar harta karun alam, tetapi juga pengingat akan kekayaan geologi Indonesia yang harus dikelola dengan bijak. Batu ini bukan sekadar harta karun alam, tapi warisan sejarah bumi yang harus kita jaga,
pungkas Bupati Teuku Raja Keumangan.
Dengan rencana pemanfaatan yang visioner, Batu Giok Nagan Raya dan Masjid Giok yang akan dibangun diproyeksikan menjadi ikon baru Provinsi Aceh yang mendunia.
Artikel Terkait
Krisis Transparansi Hukum Kereta Cepat Whoosh: Dampak Fiskal & Solusi Reformasi
Tragis! Santriwati Tewas Tertimpa Longsor di Ponpes Bandung Barat, Ini Kronologinya
BNPB Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca Hingga 2025, Ini Dampak dan Wilayah Terdampak
Lahan RS Sumber Waras Dinyatakan Bebas Hukum, Bakal Diusulkan Jadi Proyek Strategis Nasional