Meski Trans7 telah mengeluarkan permintaan maaf melalui siaran pers dan media sosial, sebagian massa menilai permintaan maaf tersebut belum memadai. "Kami ingin ada tindakan nyata, bukan sekadar minta maaf di atas kertas," tegas salah seorang peserta aksi.
Tokoh-tokoh NU mengimbau agar aksi protes tidak berujung pada kekerasan. "Banser harus tetap menjadi penjaga ulama, bukan penebar ancaman. Marwah kita ada pada kedisiplinan dan kesantunan," pesan seorang kiai muda NU.
Pelajaran Penting dari Insiden Ini
Peristiwa ini mengingatkan semua pihak tentang:
- Pentingnya kehati-hatian media dalam menayangkan konten keagamaan
- Perlunya menjaga marwah pesantren dan ulama sebagai simbol agama
- Pentingnya penyelesaian konflik melalui jalur dialog dan hukum
Hingga Jumat malam, situasi di sekitar kantor Trans7 telah berangsur kondusif setelah intervensi aparat kepolisian. Namun, perdebatan mengenai batas kebebasan berekspresi dan kehormatan ulama masih terus berlanjut di ruang digital.
Sumber: https://moneytalk.id/2025/10/18/halal-darahnya-banser-ancam-gorok-yang-mengolok-olok-ulama/
Artikel Terkait
Foto Ijazah Jokowi Dipertanyakan sejak Pendaftaran Pilgub DKI, Benarkah Ada Masalah?
Iran Tegaskan Penolakan: Tak Akan Lagi Berunding Nuklir dengan Trump
Ammar Zoni Bebas dari Tuntutan Narkoba, Lalu Mengapa Harus Ditahan di Nusakambangan?
Epy Kusnandar Ribut di Warung, Ternyata Ini Pemicu Sebenarnya yang Bikin Heboh!