Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengenai gaya kepemimpinan Nadiem Makarim selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Menurut Mahfud, di balik citranya sebagai inovator, Nadiem dinilai memiliki kelemahan mendasar dalam memahami alur birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
Penilaian ini bukan tanpa dasar. Mahfud membagikan sebuah pengalaman krusial yang terjadi di tengah puncak penanganan pandemi Covid-19.
Kala itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan agar seluruh perguruan tinggi di Indonesia mendapatkan panduan yang jelas dan seragam mengenai kebijakan penanganan pandemi di lingkungan kampus.
Merasa bahwa ini adalah domain penuh Kemendikbud, Mahfud MD berinisiatif untuk menjembatani komunikasi antara Nadiem dengan para pimpinan perguruan tinggi.
Ia pun mengajak Nadiem untuk menggelar sebuah dialog virtual yang dihadiri oleh rektor dari seluruh Indonesia.
"Di pikiran saya ini kan tugasnya Pak Mendikbud. Lalu saya ajak si Nadiem ketemu melalui virtual dengan rektor seluruh Indonesia," kenang Mahfud.
Namun, apa yang terjadi dalam pertemuan virtual itu justru membuat Mahfud terperangah. Alih-alih menjadi forum diskusi kebijakan yang alot, momen tersebut justru berubah menjadi ajang 'curhat' para rektor.
Mereka secara terbuka mengaku bahwa forum yang diinisiasi Mahfud itu adalah kali pertama mereka bisa berinteraksi dan mendapat arahan langsung dari menteri mereka sendiri.
"Tahu gak yang muncul di situ? Profesor rektor. Mereka bilang alhamdulillah menteri bisa menegur kami. Selama ini kami gak pernah," ucap Mahfud menirukan respons para rektor saat itu.
Pengakuan para guru besar tersebut seolah mengonfirmasi kesan bahwa ada jarak komunikasi yang cukup jauh antara Nadiem dengan para pemangku kepentingan di dunia pendidikan tinggi.
"Kami selama ini gak pernah diberi arahan gak pernah ketemu. Ada Pak Nadiem hadir ada," imbuh Mahfud, menegaskan bahwa Nadiem hadir dalam pertemuan tersebut namun interaksi semacam itu adalah hal yang langka.
Berangkat dari pengalaman personal dan vital tersebut, Mahfud MD pun menarik sebuah kesimpulan tegas mengenai sosok Nadiem Makarim.
Ia tidak meragukan integritas pribadi pendiri Gojek tersebut, namun di sisi lain, ia melihat adanya kekurangan dalam kapasitas manajerial birokrasi yang kompleks.
"Menurut saya Nadiem itu adalah orang yang bersih tetapi tidak paham birokrasi dan pemerintahan," pungkasnya.
Sumber: suara
Foto: Mahfud MD/Net
Artikel Terkait
Bangsa Ini Harus Cegah Jokowi Kembali Berkuasa Lewat Gibran!
Gelombang Protes Berdarah, Menteri Nepal Terpaksa Dievakuasi Pakai Helikopter
Viral Bendera One Piece Berkibar di Nepal, Gen Z Melawan!
TRAGIS! Detik-Detik Menkeu Nepal Dikejar, Ditelanjangi, Dipukuli Massa Demo Yang Muak Korupsi