Eko Patrio lagi-lagi menjadi sorotan pengguna media sosial usai terlihat
mengunggah ulang atau me-repost unggahan dari orang-orang terdekatnya.
Beberapa orang terdekat Eko Patrio, tampak mengunggah beberapa testimoni
yang mengungkap kepribadiannya.
Testimoni tersebut dibagikan Eko Patrio pada Minggu malam 31 Agustus 2025
sekitar pukul 19.00 WIB.
Awalnya kerabatnya dengan akun @marthasya_simatupang, mengungkap bahwa sosok
Eko adalah orang yang baik. Dia juga berharap agar publik bisa memaafkan
mantan pelawak tersebut.
“Demi Allah saya bersaksi bahwa @ekopatriosuper adalah orang baik, saya
berharap agar masyarakat bisa memaafkan kekhilafannya karena kita semua
hanyalah manusia tempatnya salah dan khilaf,” tulis akun tersebut dilansir
dari akun Instagram Eko Patrio, Senin 1 September 2025.
Lebih lanjut, Marthasya Simatupang tersebut mengaku bahwa sebagai manusia
sering melakukan kekhilafan sehingga dia berharap masayarakat mau membuka
hati dan memaafkan Eko.
Tak ketinggalan, ia juga membeberkan kebaikan yang pernah dirasakannya dari
Eko Patrio.
“Saya pribadi banyak merasakan kebaikan dari mas Eko, beliau sosok yang
rendah hati, banyak membantu orang dan jauh dari kata sombong,” demikian
keterangan Marthasya.
Sontak saja, unggahan Eko Patrio yang kini telah diposting ulang oleh akun
Instagram @rumpi_gosip ini menuai banyak kritikan warganet.
Meski Eko menggugah ulang kesaksian rekan dan kerabat tentang dirinya yang
memiliki citra positif, warganet masih tak menaruh simpati kepadanya.
“Kalau di repost namanya butuh pengakuan,” ujar warganet.
“Cie testimoni diri sendiri. Udah kayak lagi jualan,” komentar warganet.
“Kebaikan itu gak usah di pamerkan. Cukup diri sendiri dan Allah yang tau,”
ujar warganet lain.
“Matiin dulu paket datanya. Gue capek ngadepin blunder lu, Eko,” komentar
warganet lain.
Baru-baru ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) resmi
menonaktifkan komedian Eko Patrio alias Eko Hendro Purnomo dari Anggota DPR
RI Fraksi PAN.
Eko Patrio tak sendiri, presenter Surya Utama alias Uya Kuya juga mengalami
nasib serupa.
Keduanya dinonaktifkan sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN terhitung
Senin, 1 September 2025.Dengan keputusan DPP PAN ini, Eko Patrio harus
melepas jabatan sebagai anggota DPR RI masa bakti 2024-2029 dari fraksi
partai tersebut hanya 10 bulan setelah dilantik pada 1 Oktober 2024 lalu.
Eko Patrio menjadi salah satu anggota DPR RI yang asyik berjoget dalam
Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung
Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Aksi ini terjadi ketika Presiden RI Prabowo Subianto rampung menyampaikan
pidato kenegaraan.
Jogetan sembari menggoyang-goyangkan badan Eko Patrio ini terjadi saat lagu
"Gemu Fa Mi Re" oleh kelompok musik dari Universitas Pertahanan (UNHAN)
bergema di ruang sidang.
Eko Patrio, bersama Uya Kuya, dan sejumlah anggota dewan lain terlihat
berjoget di kursi masing-masing sembari tertawa.
Momen Eko Patrio berjoget-joget pun terekam kamera dan sempat viral di
sejumlah media sosial, termasuk X (Twitter) dan Instagram.
Aksi joget-joget di momen Sidang Tahunan yang seharusnya sakral ini pun
menuai beragam kritikan.
Tindakan para anggota dewan tersebut dinilai tak sensitif dengan kondisi
rakyat saat ini yang masih kesulitan secara ekonomi.
Ia dianggap tidak mencerminkan profesionalisme sebagai wakil rakyat dan
empati terhadap masyarakat. Di kala, anggota DPR RI dikabarkan bisa
mengantongi take home pay (total gaji dan tunjangan yang didapat setelah
dikurangi semua potongan per bulan) bisa mencapai Rp100 juta, bahkan lebih.
Selain itu, ada tunjangan baru, yakni tunjangan rumah sebesar Rp50 juta
setiap bulan yang diberikan sebagai pengganti fasilitas rumah dinas yang
ditiadakan.
Sumbr:
suara
Foto: Eko Patrio (Instagram/@ekopatriosuper)
Artikel Terkait
4 Provokator Penyerang Markas Brimob Cikeas Ditangkap, Skenarionya Terungkap!
Demo GMNI di Gedung DPR: Makzulkan Gibran, Adili Jokowi, Sahkan RUU Perampasan Aset!
Pasca Ricuh, LBH Jakarta Sebut Polres di Jakarta Tutup Akses Bantuan Hukum Bagi Pendemo
Kemana Arah Seruan Moral UGM: Menuding Jokowi atau Menegur Prabowo?