Massa penjarah meminta untuk mendatangi rumah tersebut guna memastikannya.
Setelah pintu diketuk namun tidak ada jawaban, perwakilan massa kemudian memeriksa data pemilik mobil dengan mencocokkan nomor pelat kendaraan.
"Mereka sempat mendebat RW yang disebut tidak tahu ada warganya yang pindah, baik secara administratif maupun mobilitas barang."
Setelah tidak menemukan target, massa meninggalkan lokasi.
"Setelah perwakilan balik juga sempet riuh, tapi bisa dikendalikan oleh sesama."
Berselang beberapa jam setelah kelompok pertama pergi, sejumlah massa lain mendatangi area perumahan tersebut.
"Cuma jumlahnya nggak banyak, sekitar 15-an motor," ujarnya.
"Saat diberitahu tidak ada target yang mereka maksud, langsung bubar. Tapi mereka pergi dengan ancaman akan membakar bila 'melindungi tikus'," ujarnya, menunjukkan tingkat intimidasi dan keseriusan yang tinggi.
Sumber tersebut mengungkapkan, sebelumnya sempat melihat motor yang bolak-balik beberapa kali di daerah tersebut.
"Dan itu polanya sama, seperti kelompok sebelumnya. Keliling dulu baru muncul (bergerombol)," ujarnya.
Menurutnya hal ini mengindikasikan adanya kegiatan 'pemanduan' atau survei lapangan sebelum aksi dilakukan.
Tak hanya itu, kelompok massa tersebut, menurut sumber, terlihat sangat patuh dengan perintah yang keluar dari orang yang mengomandoi mereka.
"Kalau massa liar, harusnya rusuh nggak sih? Tapi ini meemang ada target," katanya, memperkuat dugaan adanya dalang intelektual di balik semua ini.
Rekaman Video Ungkap Koordinasi Aksi di Lapangan
Dari video yang didapat, diduga kuat merupakan rumah Nafa Urbach di Kawasan Bintaro sedang dijarah massa.
Terdengar beberapa suara yang menunjukkan pola kerja sama dari masing-masing orang saat menjarah barang-barang dari dalam rumah tersebut.
"Woy gotong dulu dong!" teriak salah satu orang di dalam video tersebut.
Tak hanya itu, sejumlah orang kemudian berlarian masuk ke dalam rumah setelah diberitahukan bahwa di dalam rumah masih ada banyak barang-barang.
"Woi guys, masih banyak... masih banyak," teriak suara laki-laki dari dalam rumah.
Sementara kondisi di luar rumah, terlihat banyak massa yang hilir mudik keluar masuk dan mengawasi proses tersebut dalam kondisi temaram.
Selain itu, terdengar teriakan cukup keras dari arah luar rumah yang meminta mereka fokus di rumah tersebut saja.
"Jangan ada yang nyentuh rumah warga!" teriak seseorang dari mereka, menegaskan bahwa sasaran mereka adalah spesifik, bukan penjarahan acak.
๐๐
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Luhut Bantah Purbaya Soal Family Office & Utang Kereta Cepat: Tegaskan Tak Ada Permintaan Dana APBN!
Purbaya Heran Uang Pemerintah Numpuk Rp285,6 T di Deposito: Siapa yang Nikmati Bunganya?
Nikita Mirzani Terancam 11 Tahun Penjara, Gugatan Rp 224 Miliar ke Reza Gladys Batal?
Suami Tahu Istri Selingkuh dan Beri Maaf, Tapi Pengkhianatan Diulangi hingga Berakhir Tragis