Konten kreator politik Fathian Pujakesuma kembali melontarkan kritik tajam
terhadap pernyataan Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir soal biaya kos-kosan
anggota dewan yang disebut mencapai Rp 3 juta.
Menurut Fathian, ucapan Adies itu bukan sekadar salah hitung, melainkan
salah konteks.
Ia menduga maksud yang sebenarnya adalah Rp 3 juta per hari, bukan per
bulan.
“Maksudnya Rp 3 juta sehari, bukan sebulan. Jadi kalau dikali 26 hari kerja,
ya sekitar Rp 78 juta. Nombok gitu maksudnya,” kata Fathian dalam sebuah
video yang beredar, Minggu, 24 Agustus 2025.
Namun, yang lebih dipertanyakan, menurutnya, adalah jenis tempat tinggal apa
yang bisa mencapai Rp 3 juta per hari.
Ia menyinggung bahwa harga tersebut sejajar dengan kamar hotel mewah di
Jakarta, bukan kos-kosan.
“Kalau yang dia maksudkan kos Rp 3 juta sehari, itu kos-kosan macam apa?
Kita cek Traveloka. Gedung DPR-MPR, tanggal 21–22, kamar untuk dua orang—dua
orang dong, sama ani-ani. Itu ketemunya harga hotel bintang lima,” ucapnya.
Fathian lalu menyebut beberapa hotel ternama di Jakarta dengan tarif setara:
Shangri-La Rp 2,3 juta, Hotel Mulia Rp 2,4 juta, Fairmont Rp 2,6 juta, dan
Langham Rp 2,9 juta per malam.
“Lu mau nginep di hotel bintang lima? Sinting! Pantesan banyak Brio kuning
di situ,” sindirnya.
Ia menambahkan, pernyataan Adies Kadir justru semakin menimbulkan pertanyaan
publik terkait penggunaan anggaran.
“Akhirnya dibuatlah argumen-argumen tolol. Dia tahu lagi diketawain
se-Indonesia, tahu dia. Tapi bodo amat. Yang penting karier aman, bos
senang, kaya raya. Persetan rakyat,” kata Fathian.
Kritik Fathian ini menambah panjang sorotan publik terhadap pernyataan
kontroversial para anggota DPR ketika berbicara soal fasilitas dan tunjangan
yang diterima dari negara.
Sumber:
suara
Foto: Kolase foto Fathian dan Adies Kadir. [Ist]
Artikel Terkait
Driver Ojol Ikut Demo di DPR RI: Kita Sengsara Gaji Mereka Naik Terus
BEM UI Serukan Konsolidasi Nasional Lawan Pengkhianatan DPR di Tengah Krisis Ekonomi
Antisipasi Demo Besar 25 Agustus 2025, Jalan Gatot Subroto Depan Gedung DPR Ditutup
Kadispora Bandung Eddy Marwoto Dicopot usai Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah Pramuka