Bentrokan berdarah di acara tabligh akbar Habib Rizieq Shihab di Pemalang, Jawa Tengah disebut-sebut bukanlah kerusuhan spontan.
Informasi menyebutkan adanya dugaan mobilisasi massa yang terkoordinasi dari pihak penolak, yakni ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS).
Malam yang seharusnya menjadi ajang Peringatan Bulan Muharram berubah mencekam ketika ratusan massa PWI-LS bergerak ingin membubarkan acara.
Di balik aksi nekat ini, terungkap fakta-fakta yang menunjukkan adanya upaya perencanaan.
Aksi massa ini bukanlah gerakan tanpa komando melainkan ada kordinasi pimpinan daerah.
Selain itu, disebutkan juga ada surat permohonan aksi atas pergerakan massa ternyata didasari oleh sebuah surat resmi.
Terdapat juga pengerahan pada titik kumpul yang terpusat.
Sebelum bergerak, massa PWI-LS diketahui berkumpul di salah satu masjid yang mengindikasikan adanya titik komando sebelum melakukan aksi di lapangan.
Meskipun disebutkan sebelumnya terdapat himbauan agar anggotanya untuk tidak terprovokasi, namun kenyataan di lapangan berkata lain.
Sebagian massa berhasil menerobos blokade polisi, mendekati panggung, dan memulai aksi pelemparan batu yang memicu bentrokan tak terhindarkan.
Fakta-fakta ini menggeser narasi dari sekadar bentrok antar-ormas menjadi sebuah aksi penolakan terencana yang berujung anarkis.
Pertanyaan besar pun muncul:, siapa aktor intelektual yang mengoordinir gerakan ini hingga menyebabkan jatuhnya korban terluka karena sabetan senjata tajam?
Sumber: suara
Foto: Habib Rizieq Shihab [Antara]
Artikel Terkait
PLTN 2032: Kunci Transisi Energi Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060
Juventus Pecat Igor Tudor! Ini Penyebab dan Sosok Pengganti Sementaranya
New M Bloc Space Resmi Dibuka! Solusi Ruang Kreatif Inklusif di Blok M
Contoh Teks Pidato Sumpah Pemuda 2025: Inspiratif & Penuh Makna