Mau Dengar Yang Mana? Menteri P2MI Sarankan Cari Kerja di Luar Negeri Atasi Pengangguran, Menaker Minta WNI Tak Kabur ke Luar Negeri

- Sabtu, 05 Juli 2025 | 23:40 WIB
Mau Dengar Yang Mana? Menteri P2MI Sarankan Cari Kerja di Luar Negeri Atasi Pengangguran, Menaker Minta WNI Tak Kabur ke Luar Negeri




GELORA.ME - Ada kebijakan yang berbeda alias tak selaras antara menteri-menteri Presiden Prabowo Subianto


Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding menyarankan masyarakat agar bekerja di luar negeri untuk mengatasi angka pengangguran.


Pandangan berbeda justru diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli


Dia mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) tidak perlu ke luar negeri untuk mencari peluang kerja.


Yassierli menyebut masih banyak peluang dari program pemerintah yang dapat mengatasi angka pengangguran. 


Menurutnya, bekerja ke luar negeri menjadi solusi terakhir dari kebutuhan lapangan pekerjaan di dalam negeri.


Perbedaan pandangan dan kebijakan antara para menteri pembantu Presiden Prabowo Subianto ini berpotensi menimbulkan kebingungan di masyarakat. 


Kebijakan berbeda antara menteri yang menangani sektor yang sama akan menimbulkan keraguan pada program pemerintah.


Sebelumnya, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyarankan masyarakat agar bekerja di luar negeri untuk mengatasi angka pengangguran di Indonesia.


Karding menyampaikan sarannya kepada masyarakat agar bekerja di luar negeri saat menghadiri peresmian Migrant Center di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Kamis (26/6/2025).


Dia menilai kesempatan kerja di luar negeri cukup besar.


Mencari kerja di luar negeri dapat mendorong penurunan pengangguran terbuka di Jawa Tengah.


Pengangguran di Jawa Tengah saja menurut Menteri Karding mencapai 1 juta orang yang belum dapat terserap di lapangan kerja.


"Anda (mahasiswa) calon (tenaga kerja) yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri," kata Karding.


Sementara jumlah pengangguran nasional mencapai 70 juta orang, sehingga untuk mengatasi banyaknya pengangguran di dalam negeri, Karding menilai bekerja di luar negeri dapat menjadi salah satu solusi.


Nah, pandangan Menteri Karding ini ditanggapi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, beberapa hari kemudian.


Yassierli berpendapat WNI tidak perlu ke luar negeri untuk mencari peluang kerja. 


Jika Menteri Karding menilai kerja di luar negeri adalah solusi mengatasi pengangguran, maka Menteri Yassierli menilai bekerja ke luar negeri menjadi solusi terakhir dari kebutuhan lapangan pekerjaan di dalam negeri.


Yassierli merespons saran dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).


Yassierli menegaskan, masyarakat harus mengoptimalkan semua peluang kerja yang ada di dalam negeri. Salah satunya adalah dari program prioritas Presiden.


"Ada Program makan bergizi gratis 50.000 satuan SPPG, (ada) 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Nanti kemudian ada hilirisasi, kemudian ada ketahanan pangan, ketahanan energi. Itu adalah lapangan pekerjaan yang ada di depan mata," katanya.


Memang diakuinya, beberapa program pemerintah masih berproses. 


Kementerian Ketenagakerjaan mengklaim membantu menyiapkan tenaga kerja dalam program yang ada.


Misalnya, pelatihan pengelola Koperasi Desa Merah Putih bersama Kementerian Koperasi.


Solusi lain menyiapkan lapangan kerja, kata Yassierli, tentu melalui investasi baru. Danantara, misalnya.


"Kami sudah ada MoU dengan Kementerian Investasi bahwa ke depan setiap ada investasi itu akan masuk juga pertimbangan terkait dengan ketenagakerjaan," janjinya.


Solusi lainnya Kementerian Ketenagakerjaan melakukan pendekatan dengan para pengusaha untuk mendapatkan bocoran data kebutuhan lapangan kerja.


Solusi keempat, Yassierli menyebut bekerja di luar negeri bisa menjadi opsi selanjutnya.


Sumber: Fajar

Komentar