GELORA.ME - Dua turis Israel dilaporkan terluka dalam perkelahian dengan transgender yang kerap disebut sebagai lady boy di Phuket, Thailand. Media Israel Ynet mengungkap, insiden yang terjadi pada Rabu (6/3/2025) lalu itu diduga terkait dengan perselisihan seputar pencurian klien.
Perkelahian tersebut berakhir dengan cedera, penangkapan. Dua turis tersebut pun diingatkan seputar pedoman perjalanan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Israel untuk perilaku terhormat di luar negeri
Dua turis Israel terluka pada Rabu selama perkelahian dengan transgender di pulau Phuket, Thailand. Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan setidaknya satu turis melarikan diri dari tempat kejadian setelah terlibat kontak fisik.
Media Thailand melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi di Jalan Bangla yang terkenal, yang terletak di distrik kehidupan malam.Menurut wakil komandan Kantor Polisi Patong, konflik dimulai ketika empat hingga lima wanita transgender berhadapan dengan dua wanita Thailand. Mereka menuduh mencuri turis Israel.
Ketika turis Israel mencoba campur tangan, mereka pun terjebak dalam pertengkaran tersebut. Dalam video terlihat, kedua turis terlihat berlari di Jalan Bangla sementara para transgender mengejar mereka.
Baik turis Israel maupun transgender mengalami cedera. Para turis tetap berada di lokasi kejadian dan dirawat oleh layanan darurat Thailand, yang mengevakuasi mereka ke Rumah Sakit Patong.
Foto-foto dari insiden yang dipublikasikan di Thailand menunjukkan bahwa setidaknya salah satu kemeja turis robek selama perkelahian. Kemudian, pihak berwenang mengidentifikasi tiga orang transgender yang terlibat dalam insiden tersebut, yaitu Suwicha, 20 tahun; Apisit, 28 tahun; dan Siwapoom, 29 tahun.
Sumebr: republika
Artikel Terkait
Polda Sumut Selidiki Laporan Mahasiswi UINSU Diduga Dilecehkan Asisten Dosen Sekaligus Ustaz
Kecewa Jokowi Absen Mediasi Dugaan Ijazah Palsu di PN Solo, Penggugat Sebut Tak Ada Itikad Baik
Maskapai Inggris Virgin Atlantic Hentikan Permanen Penerbangan London ke Israel
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?