GELORA.ME -Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan memiliki elektabilitas yang tinggi dalam berbagai survei jelang Pilkada. Meski demikian, banyak partai politik masih ragu-ragu untuk mendukung Anies.
Pengamat politik Hendri Satrio alias Hensat melihat fenomena ini mungkin disebabkan oleh kekhawatiran bahwa kandidat tersebut akan meninggalkan partai yang membesarkannya setelah terpilih.
"Jangan-jangan ada kesepakatan kalau orang ini terlalu tinggi elektabilitasnya bahaya nih kalau diteruskan bisa jadi kepala daerah. Bisa meninggalkan partai politik yang membesarkannya," ujar Hendri kepada RMOL, Rabu (31/7).
Founder Lembaga Survei Kedai Kopi itu berkaca dari perilaku Joko Widodo yang dinilai meninggalkan PDI Perjuangan setelah diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih itu mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI hingga Presiden RI.
"Memang sih deg-degan juga, jangan-jangan itu akan berulang," lanjut Hendri.
Artikel Terkait
MAKI Desak KPK Selidiki Aliran Dana Rp100 Miliar Mardani Maming ke PBNU: Dugaan Pencucian Uang?
Presiden Prabowo Tinjau Banjir Sumatera: Janji Bantuan & Dampingi Korban
Status Bencana Nasional Banjir Sumatera: Kewenangan Penuh Presiden Prabowo Subianto
Jaksa Agung Mutasi Nurcahyo ke Kajati Kalteng, Ini Profil dan Kasus Besar Nadiem yang Pernah Ditanganinya