GELORA.ME - Berikut sosok Hanifah, siswa SMAN 7 Cirebon, Jawa Barat, yang membongkar pemotongan uang bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
PIP merupakan bantuan dari pemerintah berupa uang tunai yang diberikan kepada peserta didik dari keluarga miskin atau rentan miskin agar mereka bisa melanjutkan pendidikan.
Hanifah ternyata merupakan anak seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ayahnya bernama Sumardani dulu bekerja di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Sementara, ibunya merupakan ibu rumah tangga dan kakak-kakaknya kini telah bekerja.
"(Ayah bekerja) di BKKBN, iya (ASN). Udah pensiun," kata Hanifah, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (12/2/2025).
Dedi Mulyadi lantas mempertanyakan kenapa Hanifah bisa mendapat PIP, padahal orang tuanya pensiunan ASN.
"Kok ASN bisa dapat PIP ya," kata Dedi.
Hanifah mengaku tak mengetahui alasan dirinya mendapat bantuan untuk orang tak mampu tersebut.
"Gak tahu. Kita gak dibolehin nolak," ucapnya.
"Harusnya orang tua kamu nolak lho," timpal Dedi.
"Udah pensiun," jawab Hanifah.
Hanifah lantas mengungkapkan, alasan ia berani membongkar adanya pemotongan PIP di sekolahnya.
"Karena menurut saya kalau misalkan saya gak speak up terus, kasihan adik kelas saya."
"Karena maksudnya kita udah denger peraturannya kalau misalkan udah gak boleh lagi ada pungutan kayak SPP, uang gedung, gitu-gitu kan," ungkapnya.
Tindakan itu, kata Hanifah, dilakukan untuk memperjuangkan nasib teman-temannya yang tidak mampu di sekolah.
"Enggak (takut) sih, tapi kita lagi kasihan sama anak-anak yang membutuhkannya, soalnya kan kita ada teman kita yang benar-benar butuh."
"Dia juga yatim piatu, sedangkan uang, kartu, PIN sama bukunya ditahan sama sekolah," bebernya.
Artikel Terkait
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Landa Indonesia Hingga 6 November 2025, Ini Daftar Wilayahnya
Prediksi Persib vs Bali United: Thom Haye Kunci Kemenangan Tanpa Guaycochea
Presiden Prabowo Minta Guru Bahasa Inggris dari Selandia Baru untuk Latih Calon PMI
Polisi Ungkap Modus Penipuan Kripto Rp 3 Miliar: Profesor Palsu Ramal Runtuhnya Pasar Saham