"Kalau kampanye hanya sekedar mengumbar janji tapi rakyat tidak dijelaskan konsekuensi-konsekuensinya, maka itu adalah penyesatan. Prabowo-Gibran mengajak kita untuk menghitung konsekuensi dan resiko, sehingga kita harus bersiap untuk itu," ujar Budiman.
Lebih lanjut, Budiman menekankan bahwa pasangan capres dan cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju tersebut ingin menciptakan kampanye sebagai forum edukasi politik, bukan sekadar pertunjukan menghibur.
"Kita tidak sedang membuat kampanye 'Nina Bobo' tapi kampanye pendidikan dan edukatif," pungkas Budiman.
Debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum pada Minggu (21/1) malam yang lalu masih menjadi perbincangan publik.
Dalam sesi tanya jawab, Gibran Rakabumin Raka memunculkan istilah Greenflation atau inflasi hijau saat bertanya kepada Mahfud MD.
Mahfud MD menyebut Gibran mengarang dan mengaitkan sesuatu yang tidak ada.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: borneoglobe.com
Artikel Terkait
Modus Titip Aset di Proyek Bendungan Marga Tiga: 3 Tersangka Ditangkap, Negara Rugi Rp533 Juta
Waspada Puncak Musim Hujan 2025-2026: BMKG Prediksi Banjir & Tanah Longsor Des-Jan
3 Tempat Wisata di Madiun 2025: Murah, Instagramable & Lagi Viral!
3 Tersangka Korupsi Bendungan Marga Tiga Ditangkap, Rugikan Negara Rp533 Juta