Walaupun demikian, Hizbullah masih terbuka terhadap usaha diplomasi AS untuk menghindari konflik yang dapat merugikan.
Amos Hochstein, utusan AS, memimpin upaya diplomasi ini sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut yang dipicu oleh konflik di Gaza.
Meskipun menolak saran Hochstein, Hizbullah tetap bersikeras akan terus menembakkan roket ke Israel sampai ada gencatan senjata penuh di Gaza.
Meskipun menolak, sikap terbuka Hizbullah terhadap kontak diplomatik menunjukkan ketidakinginan mereka terhadap konflik yang lebih meluas, seperti yang diungkapkan oleh pejabat Lebanon dan sumber keamanan.
Israel juga menyatakan keinginan untuk menghindari perang, tetapi keduanya menyatakan kesiapan untuk bertempur jika diperlukan.
Israel memperingatkan bahwa mereka akan merespons lebih agresif jika tidak ada kesepakatan untuk membuat daerah perbatasan aman.
Baca Juga: Pemkab Solsel Tanggap Darurat Bencana, Tim Siaga di Posko Komando
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi Ungkap Alasan Gabung Gerindra Usai Ditanya Langsung Prabowo
Muhammad Azih Sahir Ditemukan Tewas di Curup Besemah Setelah 2 Hari Pencarian
Pangdam Bukit Barisan Gembleng 500 Kadet di Pematang Siantar, Tanamkan Cinta Tanah Air
Budi Arie Setiadi Minta Restu Projo Gabung Gerindra, Disebut Alat Ngamen Politik