Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga diekspor sebagai kontribusi terhadap penerimaan negara.
Baca Juga: Tantangan Proyek Tol Getaci, Ditinggal Konglomerat dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Konstruksi
China menjadi salah satu negara tujuan ekspor utama dengan jumlah 51 juta ton, disusul oleh India (46 juta ton) dan Jepang (22 juta ton), bersama dengan 25 negara lainnya.
Demi potensi batu bara yang luar biasa tersebut, Pemerintah bersama dengan PT KAI berencana membangun jalur khusus KA Logistik senilai 5 Triliun pengangkut batu bara, sawit dan komoditas lain yang akan menghubungkan Lahat hingga Kertapati.
Berita terbaru menyebutkan bahwa proyek senilai Rp5,074 triliun tersebut telah mencapai tahap konsesi antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebagai regulator dengan PT. KAI (Persero) sebagai badan usaha.
Jalur rel kereta logistik ini akan menghubungkan Lahat – Muara Enim – Prabumulih – Tarahan/Lampung dan Prabumulih – Kertapati.
Pembangunan rel kereta logistik batu bara ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang diawasi langsung oleh Pemerintah Pusat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG