Jika itu belum cukup buruk, energi tumbukan meteorit tersebut mengangkat kerak Bumi di sekitarnya dan mengirimkan energi kejutan ke mantel Bumi sehingga memicu letusan gunung berapi di berbagai tempat. Kombinasi debu hasil tumbukan meteorit dan gunung berapi ini menutupi sinar matahari untuk waktu yang sangat lama sehingga tanaman tidak dapat berfotosintesis.
Lalu bagaimana dengan laut?
Seperti yang kita tahu, laut juga memiliki tanamannya sendiri, baik yang benar-benar tanaman maupun yang berupa organisme fotosintetik lain seperti fitoplankton dan alga. Tanpa sinar matahari yang mencapai permukaan laut, mereka lambat laun akan mati. Dengan dasar rantai makanan yang kolaps alias runtuh, hewan-hewan konsumennya juga terdampak.
Mereka lambat laun mati karena ketiadaan makanan, termasuk reptil-reptil laut besar. Yang bisa bertahan di keadaan seperti itu adalah hewan-hewan kecil atau hewan yang mampu bertahan hidup lama tanpa makanan. Hiu-hiu besar dan penyu-penyu raksasa ikut punah bersama reptilia laut.
Namun hiu dan penyu yang lebih kecil, yang membutuhkan lebih sedikit makanan, tetap bisa bertahan hidup. Reptil-reptil laut seperti Mosasaurus akan punah dengan relatif cepat karena laut tidak lagi memiliki sumber daya untuk menyokong kehidupan hewan besar. Kurang lebih sama seperti di darat, di mana dinosaurus menjadi korbannya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tigaaksara.com
Artikel Terkait
Ayu Puspita Janji Refund 3 Minggu, Saldo Rekening Cuma Rp463 Ribu: Korban WO Rugi Rp19,3 Miliar
Kasus WO Ayu Puspita: Polisi Pastikan Pelaku APD Tidak Dilepas, Kerugian Korban Capai Rp82 Juta
Bupati Aceh Selatan Pergi Umrah Saat Banjir, DPR Minta Kemendagri Beri Sanksi Tegas
Prabowo Sindir Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Pergi Umroh Saat Banjir, Disebut Desersi