Fadli Zon Minta Parlemen Asia Tetapkan Israel sebagai Penjahat Perang dan Negara Teror*s

- Sabtu, 11 November 2023 | 18:30 WIB
Fadli Zon Minta Parlemen Asia Tetapkan Israel sebagai Penjahat Perang dan Negara Teror*s


Anggota Komisi I DPR meminta negara-negara di dunia termasuk anggota Parlemen Asia untuk mengucilkan Israel, dan memutuskan hubungan apapun dengan Israel.


Mengenai perkembangan terkini antara Palestina dan Israel, dirinya mengutuk kekejaman Israel atas Palestina. Tindakan Israel, baginya, bukan hanya mencabik rasa kemanusiaan dan merobek HAM tapi juga mempertontonkan kebiadaban yang paripurna.


''Israel melakukan serangan tanpa pandang bulu untuk melenyapkan semua warga Palestina. Dengan segala cara menghancurkan bangunan rumah, apartemen, rumah sakit, sekolah, dan obyek sipil lainnya. Israel mengabaikan hukum internasional bahkan hukum perang. Israel harus dituntut melakukan kejahatan perang dan tindakan genosida di Gaza,'' tuturnya.


Ia berharap komunitas internasional mampu memberikan tekanan ganda kepada Israel untuk menghentikan agresi militernya terhadap rakyat Jalur Gaza melalui gencatan senjata total.


''Komunitas internasional harus lebih obyektif dan adil dalam menilai situasi di Palestina dan tidak menggunakan standar ganda dan pandangan yang sempit. Tindakan seperti ini tak akan menyelesaikan akar permasalahan bahkan tidak membantu proses perundingan perdamaian,'' ucap politikus Fraksi Partai Gerindra tersebut.


Dalam forum AP tersebut, selain Fadli hadir pula Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhielafararez (Fraksi PDI-Perjuangan), dan Sukamta (Fraksi PKS), serta anggota BKSAP DPR RI Hugua, dan Fathan.


Sebagai informasi, berdasarkan laporan yang diterima, lebih dari 10.000 warga Palestina tewas, termasuk lebih di antaranya adalah 4.500 anak-anak.


Selama perang berlangsung, banyak korban dari pihak Palestina terjebak di bawah reruntuhan serta mengalami pengepungan oleh Israel sehingga akses terhadap kebutuhan vital seperti bahan bakar, makanan, dan listrik sulit diperoleh. Israel kemudian menghalangi akses tersebut dengan sengaja.***


Sumber: suaramerdeka

Halaman:

Komentar