Oleh karena itu, Israel melakukan pemboman udara dan darat ke jalur Gaza.
Kementerian kesehatan di Jalur Gaza mengatakan hingga saat ini serangan Israel menewaskan lebih dari 10.800 waga sipil.
Salah satu warga sipil yang mengungsi di rumah sakit yang bernama Abu Mohammad mengatakan pemboman telah terjadi di lingkungannya.
Tepatnya di RS bagian timur laut kota Gaza.
Menurutnya, saat ini sudah tidak ada tempat aman bagi warga sipil.
"Tidak ada lagi tempat aman yang tersisa. Tentara menyerang Al-Shifa. Saya tidak tahu harus berbuat apa," katanya.
Serangan tersebut membuat para pengungsi tidak berani untuk keluar dari RS.
"Ada penembakan di rumah sakit. Kami takut untuk keluar," terangnya.
Menurut para saksi di lokasi kejadian, beberapa rumah sakit di Gaza telah dikepung oleh tank-tank Israel.
Dalam rekaman AFPTV, bola api dan asap membumbung di atas kota saat fajar.
Tembakan dan ledakan terdengar pada Jumat pagi.
Serangan yang terus terjadi di Gaza memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke selatan wilayah tersebut selama beberapa minggu terakhir
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Gempa M 5.1 Guncang Sarmi Papua, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Banjir Jati Padang Jakarta Selatan 2025: Genangan Air Setinggi Lutut Belum Surut
Banjir Bandang New York 2025: Penyebab, Korban Jiwa, dan Dampak Perubahan Iklim
Emil Audero Buka Suara Soal Peluang Comeback ke Juventus yang Gagal Total