GELORA.ME - Setidaknya delapan orang tewas usai Israel meluncurkan serangan udara ke gereja tertua di Jalur Gaza Palestina, Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius, pada Kamis (19/10).
Al Jazeera melaporkan puluhan orang juga mengalami luka imbas serangan tersebut.
Gereja itu menjadi tempat penampungan sementara bagi warga sejak pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas, perang.
Halaman dan koridor gereja menjadi tempat berlindung bagi umat Islam dan Kristen di Gaza di saat perang.
Sebelum dibombardir, uskup di Gereja Saint Porphyrius Elias sempat memprediksi Israel bisa saja menargetkan bangunan itu.
"Militer Israel telah mengebom banyak tempat perlindungan, saya tak yakin Israel tak akan membom gereja," ungkap Elias seperti dikutip Al Jazeera.
Dia lalu mengatakan setiap serangan terhadap gereja, tak hanya merupakan serangan terhadap agama, tetapi juga merupakan serangan terhadap kemanusiaan.
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG