Lebih lanjut Tito mengatakan penggunaan anggaran untuk belanja pegawai yang terlalu besar akan menjadi masalah. Oleh sebab itu, lanjut dia, ada kebijakan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk earmarked di bidang pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Dinukil dari laman resmi Kemenkeu, earmarking adalah kebijakan pemerintah dalam menggunakan anggaran yang sumber penerimaan maupun program pengeluarannya secara spesifik ditentukan peruntukannya.
"Jangan sampai hal mendasar ditinggalkan hanya sibuk untuk membelanjakan pegawainya sendiri," ujar Tito.
Dia menuturkan, saat ini belanja pegawai sudah lebih rendah 61,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun belanja pegawai pada tahun sebelumnya adalah 67 persen.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Gus Ipul Gelar Doa Bersama Pemulung Bantargebang, Apresiasi Pahlawan Keluarga
KAI Daop 1 Jakarta Tertibkan Bangunan Ilegal di Atas Lahan Miliknya di Bogor
Waspada Puncak Musim Hujan 2025-2026: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem & Ancaman Banjir-Tanah Longsor
Modus Pura-pura Tanya Guru, Pelaku Curi Motor di SDN Lebak