Karena, mengelola pemerintahan sekarang tidak sama seperti saat bapak jadi presiden. Segala sesuatunya kini serba cepat dan harus berani ambil keputusan. Berani melawan hegemoni Barat demi kepentingan rakyat kita.
Situasinya sudah berbeda jauh. Geopolitik memanas. Tidak bisa santai. Lengah sedikit kita ketinggalan dan menjadi negara dalam 'middle income trap'. Tidak akan bisa jadi negara maju dan bahkan bisa jadi negara gagal bila tidak bisa memanfaatkan bonus demografi kita pada 2030 - 2040 mendatang.
Jadi kita harus hati-hati.... Harus hati- hati!”
"Terima kasih Pak Presiden Jokowi! Saya mohon maaf selama ini telah salah memahami maksud baik dan tulus Bapak kepada kami.. terutama pada putra kami AHY...," ujar SBY penuh sesal.
Akhirnya, Pak Jokowi pun mengakhiri percakapannya dengan SBY. Dan SBY kemudian masuk ke ruang bacanya. Merenung menyesali langkah yang telah ditempuhnya dan telah menyalahpahami maksud baik Jokowi.
*) Penulis adalah pengamat spiritual
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Mardiansyah Semar Sebut Kasus Ijazah Jokowi Orkestrasi Politik Pasca Pilpres 2024