GELORA.ME - Kementerian Agama merespons pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebut ada bantuan uang ke Ponpes Al-Zaytun setiap tahunnya. Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut tengah disorot, diduga melakukan penyimpangan.
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie mengatakan, informasi yang disampaikan Ridwan Kamil tersebut tidak benar. Kemenag tak pernah memberi dana ke Ponpes Al-Zaytun.
“Kami tidak pernah memberikan dana bantuan ke Al Zaytun,” kata Anna Hasbie lewat keterangannya, Kamis (22/6).
Anna menuturkan, lembaga Al Zaytun mengelola madrasah mulai dari jenjang ibtidaiyah (MI) 1.289 siswa, tsanawiyah (MTs) 1.979 siswa, hingga Aliyah (MA) 746 siswa.
Menurutnya, para siswa itulah yang mendapatkan dana BOS, bukan Ponpes Al-Zaytun. Sebab, sesuai regulasi BOS diberikan pada siswa tidak hanya di Al-Zaytun.
“Sesuai regulasi, para siswa ini berhak mendapat BOS. Ini berlaku untuk seluruh siswa yang belajar di madrasah dan memenuhi persyaratan. Sehingga, menjadi kewajiban kami, pemerintah, memenuhi hak-hak belajar mereka melalui BOS,” ujarnya.
Untuk itu, Anna berharap ke depannya tidak ada lagi pejabat publik yang bicara tanpa data. Dia menekankan, bahwa dana BOS untuk siswa bukan pengurus pengurus Al-Zaytun.
"Kami mengimbau, bagi para pejabat publik kalau bicara harus berbasis data. Kalau dana BOS itu hak siswa, semua sama. Siswa di negeri ini semua menerima dana BOS. Jadi jangan kemudian Pak Ridwan Kamil mengatakan Kemenag memberikan bantuan miliaran ke Zaytun padahal itu dana BOS. Sudah salah kaprah itu," tandas Anna.
Penjelasan soal Dana BOS
Lebih lanjut, Anna menuturkan, dana BOS adalah program yang diusung Pemerintah untuk membantu sekolah di Indonesia agar dapat memberikan pembelajaran dengan lebih optimal.
Menurut Anna, secara umum ada dua persyaratan yang harus dipenuhi madrasah agar bisa menerima BOS. Pertama, madrasah tersebut harus mempunyai izin operasional minimal 1 tahun. Ini sudah dipenuhi sekolah di Al-Zaytun.
“MI, MTs, dan MA yang ada di Al Zaytun sudah memenuhi persyaratan ini,” jelasnya.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MNC Insurance Gelar Literasi Asuransi di BINUS, Ini Strategi dan Dampaknya
Balita 3 Tahun Tewas Tenggelam di Parit Kubu Raya: Kronologi Lengkap & Fakta
Mahfud MD Pertanyakan Jaminan Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis Kontroversi & Risiko Utang
Hubungan Sipil-Militer Indonesia: Kunci Menuju Negara Berdaulat dan Kesejahteraan Rakyat