"Sekarang kalau dibalik tertutup, saya berani pastikan akan terjadi konflik politik hebat di bawah," tambah Artha.
Ia menyebut, caleg yang mendapat nomor urut bawah berpotensi akan mundur jika sistem pemilu menjadi tertutup. Sebab kewenangan untuk menunjuk caleg dipegang penuh oleh parpol.
"Karena orang yang mendapat nomor di bawah tapi masanya besar akan cabut, akibatnya kalau yang cabut perempuan, ini akan mempengaruhi DCT itu, kalau keterwakilan 30 persen dicoret KPU di situ kosong, ribut," ucap Artha.
"Makanya sebelum 26 Juni diputuskan agar ruang konflik dan manajemen konflik masih ada di parpol sehingga dia nyebar di tiap parpol," kata Artha.
"Begitu setelah 26 Juni pengembalian berkas, konflik numplek di KPU, jadi KPU palu godam buat mutus dan pasti di demo habis-habisan," tutur Artha.
Sumber: kumparan.com
Artikel Terkait
OTT KPK: Gubernur Riau Syarif Abdullah Ditangkap, Pengumuman Resmi Hari Ini
Krisis Kemanusiaan Gaza: Bantuan Terhambat, Kelaparan Mengancam di Tengah Gencatan Senjata
Hasil Liga Champions: Liverpool Kalahkan Real Madrid, PSG Tumbang dari Bayern
Roy Suryo Bantah Kabur ke Sydney, Klaim 99,9% Gibran Tak Punya Ijazah SMA