WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik, Dr Emrus Sihombing mengingatkan publik, bahwa setiap pemimpin di dunia memiliki karakter dan gaya sendiri-sendiri.
Selama tidak ada korupsi dan berpihak kepada warga, kepemimpinan mereka tidak perlu dipersoalkan.
Seperti kepemimpinan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menggantikan posisi Anies Baswedan.
Kata dia, setiap kepala daerah memiliki visi misi tertentu yang membutuhkan dukungan alokasi anggaran.
Tentunya, visi misi kepala daerah ditekankan pada peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan daerah.
Kebijakannya harus didukung oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
�Setiap pemimpin itu punya titik tekannya. Pak Heru bisa saja melanjutkan program Anies, bisa saja tidak, yang penting adalah untuk rakyat, tetap berpihak kepada rakyat. Cuma titik tekan pembangunan bisa saja berbeda,� kata Emrus, Rabu (17/5/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Cairkan KLJ, KPDJ, dan KAJ Periode Januari - April 2022 Sebesar Rp 2,4 juta
Hal itu diungkapkan Emrus untuk menanggapi cuitan loyalis Anies Baswedan, Musni Umar yang menyebutkan pembayaran Kartu Lansia Jakarta (KLJ) baru dibayar 50 persen.
Dia menyebut, isu itu framing atau pengemasan informasi dengan misi membentuk opini atau menggiring persepsi publik.
Padahal, kata dia, setiap pemimpin atau kepala daerah memiliki program strategis lain yang tujuannya sama untuk menyejahterakan masyarakat dan menjadikan Jakarta sebagai kota global.
�Jangan hanya mempersoalkan anggaran dipotong untuk ini, tapi tidak dibicarakan ke mana alokasi dana. Itu kan framing,� ucap Emrus.
Baca juga: KABAR BAIK, Dana Bansos KLJ, KPDJ, dan KAJ, Rp1,8 Juta telah Cair Hari Ini Jumat, 6 Agustus
Artikel Terkait
Klarifikasi Lengkap Video Viral Golf Dadan Hindayana: Charity untuk Bencana Sumatera
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet