GELORA.ME, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menceritakan sedikit isi pertemuannya dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, pada 5 Mei lalu. Salah satu yang dibicarakan yaitu soal hubungan Surya dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang saat ini disebut sedang mencapai titik terendah.
"Kalau bisa hubungan yang baik harus terjaga. Sayang," kata Surya dalam wawancara bersama Tempo di kantornya di lantai 20 NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2023.
Pertemuan Surya dengan Luhut dilakukan beberapa hari setelah Jokowi mengumpulkan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, 2 Mei. Jokowi sengaja tidak mengundang Surya.
Acara Jokowi ini turut dibahas Surya dan Luhut. "Saya bicara dengan Pak Luhut persisnya waktu itu, statement terakhir Pak Jokowi, Anda boleh tanya ke Pak Luhut, bilang saya yang bertanya, apa benefitnya untuk presiden untuk koalisi pemerintahan untuk pendidikan politik bagi negeri ini?," cerita Surya.
Oleh sebab itu, Surya akhirnya menitipkan pesan kepada Luhut untuk disampaikan ke Jokowi. "Nanti kalau presiden bilang, 'Mana dia, Sudah lama enggak tampak bicara,' nah kita boleh juga ngobrol. Bukan hal berat bagi saya ngomong seperti itu," kata Surya.
Sementara itu, Luhut juga sudah menjelaskan, pertemuan dengan Surya berlangsung hangat dan membicarakan sejumlah topik, salah satunya ihwal kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Adapun NasDem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Luhut bercerita, ia dan Surya saling bertukar pandangan soal calon presiden, termasuk memberikan masukan ihwal sosok calon wakil presiden bagi Anies.
“Pak Surya nanya (cawapres) ya saya jawab. Ya kan saya ditanya saya jawab,” kata Luhut di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Mei 2023.
Kendati demikian, Luhut Binsar Pandjaitan enggan mengungkapkan sosok cawapres yang diusulkan kepada Surya. Adapun selain bahasan mengenai Pilpres, Luhut menyebut persamuhannya dengan Surya turut menghasilkan kesepakatan bahwa di tengah perbedaan, perkawanan tetap dijalin.
“Kalau ada perbedaan sana-sini saya kira biasa. Tapi perkawanan ya tetap saja jalan. Jadi kalau ada perbedaan-perbedaan yang kalian lihat di luar, saya kira tidak ada yang tajam. Semua berpikir yang terbaik untuk RI,” kata Ketua Dewan Penasihat Golkar itu.
Selanjutnya soal sosok yang tepat dampingi Anies...
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem sekaligus perwakilan tim kecil, Willy Aditya mengatakan tim 8 saat ini tengah sowan ke sejumlah tokoh untuk meminta pandangan ihwal sosok yang tepat mendampingi Anies. Willy mengibaratkan kegiatan itu sebagai belanja usulan cawapres.
“Jadi sampai bulan Mei ini kami coba ya lihat nanti kalau ada, kan selalu politik butuh element of surprise. Kalau tepat waktunya pasti kami akan mengumumkan,” kata Willy saat dihubungi, Senin, 24 April 2023.
Adapun sejumlah nama sedianya sudah mencuat sebagai sosok yang digadang-gadang bakal mendampingi bekas Gubernur DKI Jakarta tersebut. Di antaranya Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan alias Aher.
Selain itu, ada pula nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga bekas Panglima TNI Andika Perkasa.
Surya Paloh dan para ketua umum di Koalisi Perubahan untuk Persatuan sebelumnya juga menyatakan akan menyerahkan penentuan Cawapres ini kepada Anies Baswedan.
Sementara itu, kemarin Jokowi merespons hubungannya dengan Surya yang saat ini disebut mencapai titik terendah. "Saya biasa saja" kata Jokowi seraya senyum, saat ditemui usai penanaman magrove serentak secara nasional di Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Jakarta Utara, Senin, 15 Mei 2023.
Tidak ada kalimat lain yang disampaikan Jokowi menjawab soal hubungannya dengan Surya ini. Bahkan, Jokowi memastikan belum ada rencana untuk bertemu Surya lagi dalam waktu dekat ini.
Akan tetapi ketika ditanya apakah ada kemungkinan reshuffle akan menyasar menteri dari NasDem, Jokowi tidak membantahnya. "Ya bisa saja," kata kepala negara.
Artikel Terkait
Polisi Ungkap Modus Penipuan Kripto Rp 3 Miliar: Profesor Palsu Ramal Runtuhnya Pasar Saham
Purbaya Yudhi Sadewa: Target Ekonomi Indonesia Tumbuh 8% di Era Prabowo
Inpres Jalan Daerah 2025: Strategi PUPR Percepat Konektivitas & Ketahanan Pangan
Harga Pertamina Dex & Dexlite Naik 1 November 2025: Daftar Lengkap Terbaru