JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengungkapkan, Partai Demokrat hampir bergabung dalam barisan koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, menuturkan bahwa Jokowi sempat bertanya kepada ketua umum partai politik pendukungnya untuk mengajak Demokrat masuk ke koalisi.
Peristiwa itu terjadi di Gedung Joang 45, Jakarta, pada 10 Agustus 2018, beberapa saat sebelum Jokowi dan Ma'ruf berangkat mendaftarkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: SBY, Mega, dan Jokowi
"Pak Jokowi sempat menyampaikan kepada para ketua umum, termasuk saya, pada waktu itu Pak Jokowi menyampaikan, 'Mas ini Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, ketua umum Partai Demokrat saat itu) ada di sekitar sini, apakah bisa Pak SBY bergabung dalam koalisi ini untuk ikut mengusung saya?'," kata Rommy dalam acara Gaspol! Kompas.com, Kamis (11/5/2023).
Ketika itu, Jokowi sudah mengantongi dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Romy yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PPP menyampaikan bahwa partainya mengikuti suara mayoritas terkait bergabung atau tidaknya Demokrat dalam barisan koalisi.
Artikel Terkait
Kejagung Usut Illegal Loging Pemicu Banjir Bandang Sumatera: Fakta & Investigasi
Kepala BNPB Minta Maaf ke Bupati Tapsel: Analisis Lengkap & Respons Banjir Bandang Sumatera
Masyarakat Adat Desak Prabowo Copot Bahlil dan Raja Juli Atas Tambang Ilegal Picu Bencana Sumatera
Gus Ulil Dibombardir Telepon & WA Usai Debat Panas dengan Greenpeace, Apa Isu Wahabisme Lingkungan?