"Saksi, itu sudah lebih dari Rp1 triliun. Selebihnya buat�kampanye. Kira-kira ya Rp3 triliun," kata dia.
Lebih lanjut, elite senior Partai Golkar itu mengatakan yang paling utama dari seorang�capres�dan�cawapres�bukanlah dana besar, melainkan keterkenalan secara individu, bahkan sebelum si�capres-cawapres itu berkampanye.
"Punya pengalaman, dan dikenal, bukan mau�kampanye�baru dikenal," kata dia.
Saat menjabat Menkokesra di era Presiden Megawati, JK mengatakan sudah meninggalkan warisan karena dikenal sebagai juru damai sejumlah peristiwa konflik.
"Waktu itu saya Menkokesra kan, contohnya ya saya damaikan konflik Poso, Ambon, ya orang kenal saya itu sebagai juru damai. Jadi ada legacy orang mengenalnya," kata dia.
Selain itu, karena bergerak di bidang keumatan dan keagamaan, JK sering keluar masuk pondok pesantren dan itu bukan sesuatu yang terjadi ketika masa�kampanye�saja.
"Kalau saya masuk pesantren itu biasa bukan tiba-tiba, tapi masyarakat ya melihat juga," tandasnya.
Sumber: wartakota.tribunnews.com
Artikel Terkait
Larry Page Geser Larry Ellison Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia Berkat AI
Bonatua Silalahi Gugat KPU ke KIP, 9 Data Ijazah Jokowi Dihitamkan
Anies Baswedan Kritik Oxford: Klaim Penemuan Rafflesia Hasseltii Abaikan Peran Peneliti Indonesia
Waspada! Bahaya Tautan Palsu Lala Vilansty di WhatsApp & Videy