GELORA.ME - Risiko kesehatan masyarakat global akibat COVID-19 tetap tinggi, namun hal ini tidak terlihat, sementara angka kematian telah menurun drastis sejak dua tahun lalu, begitu kata Pakar kesiapsiagaan pandemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove.
Dr. Van Kerkhove, yang mengepalai bagian pencegahan epidemi dan pandemi WHO pada konferensi pers PBB mengatakan risiko kesehatan masyarakat akibat COVID-19 tetap tinggi, dan ini terjadi secara global lantaran kita memiliki patogen beredar di seluruh dunia.
Maria Van Kerkhove mengungkapkan bahwa "Data berdasarkan kasus yang dilaporkan ke WHO bukanlah indikator yang dapat diandalkan, dan ini belum menjadi indikator yang dapat diandalkan selama beberapa tahun hingga saat ini."
Bahkan menurut Maria Van Kerkhove, beberapa data dari sejumlah negara mungkin mengindikasikan bahwa virus tersebut sudah tidak ada, namun kenyataannya tidak.
Baca Juga: Pembagian Najis Merujuk Kitab Safinatun Najah Karya Syaikh Salim bin Samir Al-Hadrami
Dilansir GELORA.ME dari laman Antaranews.com, data WHO menunjukkan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan dari seluruh dunia dalam 28 hari terakhir berjumlah 286.562, sementara jumlah kematian di seluruh dunia dalam dua tahun lebih dari tujuh juta.
Van Kerkhove mengatakan bahwa peredaran penyakit ini sebenarnya antara dua hingga 19 kali lebih tinggi dari apa yang dilaporkan.
"Jadi, virus ini beredar. Dan hal yang sulit saat ini adalah virus itu terus berkembang," sebut pakar WHO itu, dua tahun telah lewat setelah COVID-19 muncul. “Kita mempunyai virus yang akan terus berubah jika kita membiarkannya menyebar dengan cepat”.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji