Beberapa penyakit lain yang dapat dialami ibu hamil yaitu preeklamsia, kelahiran prematur, hingga keguguran. Risiko mengidap diabetes tipe-2 juga tetap mengintai ibu saat setelah persalinan jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi gula.
3. Berisiko mengidap preeklamsia
Makanan dan minuman tinggi gula, seperti yang terkandung dalam makanan atau minuman ringan juga dapat meningkatkan risiko preeklamsia pada ibu hamil. Terlebih jika ibu hamil tersebut mengalami obesitas, akan semakin tinggi risiko terkena preeklamsia.
Preeklamsia akan sangat membahayakan bagi kondisi ibu dan bayi serta membutuhkan perawatan yang cepat dan tepat dalam penanganannya.
4. Kelebihan berat badan pada bayi
Tingginya kadar gula dalam darah nantinya juga berpengaruh ke bayi yang berada dalam kandungan. Kadar gula yang tinggi dalam pembuluh darah akan disalurkan ke plasenta dan menjadi sumber makanan bagi bayi.
Semakin banyak kadar gula yang masuk dapat membuat berat badan bayi meningkat dan membuat bayi mengalami makrosomia.
Keadaan kelebihan berat badan pada bayi atau makrosomia menyebabkan tidak dapat dilakukan persalinan normal dan persalinan harus dilakukan dengan sesar atau operasi.
5. Keterampilan kognitif yang buruk
Pengaruh yang ditimbulkan dari konsumsi makanan manis secara berlebihan pada ibu hamil juga memberikan dampak bagi perkembangan bayi.
Setelah lahir, akibat konsumsi terlalu banyak makanan manis pada sang ibu, perkembangan kognitif pada anak dapat menurun dan berada dibawah rata-rata.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suratdokter.com
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji