GELORA.ME -Perkembangan sentimen domestik yang menjadi perhatian investor terlihat mengejutkan sejak akhir pekan lalu. Adalah pernyataan pimpinan BP2MI yang menjadi viral hingga akhirnya menyita perhatian pelaku pasar.
Pernyataan mengenai adanya bandar judi online berinisial 'T' yang kebal hukum, menjadi gempar dan mengundang atensi publik yang besar. Pernyataan menjadi semakin heboh ketika Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat tinggi negara justru terkesan menghindar untuk memberikan penjelasan yang memuaskan publik. Situasi ini semakin mengesankan betapa kuatnya posisi 'T' hingga untuk sekedar menyebutkan namanya saja, semua pihak belum menunjukkan keberaniannya.
Presiden Jokowi yang segera menutup masa jabatannya dalam tiga bulan ke depan, kini semakin memperlihatkan memudarnya kekuasaan. Dan populernya Bos Judol 'T' terkesan membikin keder pemerintahan Jokowi. Situasi dan sentimen terbaru ini, sudah barang tentu akan menjadi "menu" tambahan bagi pelaku pasar di Bursa Saham Indonesia awal pekan ini, Senin 29 Juli 2024.
Namun sentimen eksternal diyakini masih akan menjadi motor utama penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan Ini. Sentimen positif datang dari sesi perdagangan Wall Street akhir pekan lalu yang menutup dengan lonjakan tajam. sentimen berikutnya juga datang dari sesi perdagangan di Asia yang memperlihatkan gerak positif seluruh indeks.
Pelaku pasar di Asia terlihat mencoba mengikuti jejak positif Indeks Wall Street akhir pekan lalu menyusul rilis data terkini AS yang melegakan yaitu PCE Price Index. Di luar itu, pelaku pasar di Asia juga masih mengekspektasikan positif sejumlah rilis data perekonomian di China, Jepang dan Australia minggu ini.
Tekanan beli akhirnya mewarnai sesi pembukaan perdagangan di Bursa Saham Asia pagi tadi. Pantauan terkini memperlihatkan, gerak Indeks yang seragam menapak zona hijau di Asia. Dari Tokyo, Indeks Nikkei melonjak ganas 2,07 persen di 38.445,47, sementara Indeks KOSPI (Korea Selatan) melambung 1,04 persen di 2.760,4. Sedangkan indeks ASX 200 (Australia) menguat 0,82 persen di 7.986,2.
Gerak positif indeks di Asia kali Ini, tentu akan menambah daya optimis bagi pelaku pasar di Jakarta. Selain itu, investor di Bursa Saham Indonesia juga akan menaruh perhatian terhadap dua rilis data domestik penting di sepanjang pekan Ini, yaitu menyangkut Indeks PMI manufaktur dan inflasi bulanan.
Satu catatan penting bagi pelaku pasar untuk sesi perdagangan sepanjang pekan Ini, tentu akan datang dari rilis data non-farm payroll Amerika Serikat yang sering disingkat NFP, yang akan dirilis Jumat malam waktu Indonesia Barat. Sentimen rilis data NFP akan menjadi pertaruhan untuk pekan ini dan bahkan pekan depan bagi investor. Pola gerak Indeks yang kini mulai terkonsolidasi hingga rentan berbalik membentuk tren pelemahan, akan sangat menantikan rilis data tersebut untuk menentukan arah lebih jauh.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Balita 3 Tahun Tewas Tenggelam di Parit Kubu Raya: Kronologi Lengkap & Fakta
Mahfud MD Pertanyakan Jaminan Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis Kontroversi & Risiko Utang
Hubungan Sipil-Militer Indonesia: Kunci Menuju Negara Berdaulat dan Kesejahteraan Rakyat
Truk Anjlok di Kosambi Tangerang Pagi Ini, Lalu Lintas Macet Parah