60 Ribu Nyamuk Wolbachia Disebar di Bandung, Masyarakat Justru Dibikin Takut Meski untuk Tekan DBD

- Jumat, 24 November 2023 | 23:30 WIB
60 Ribu Nyamuk Wolbachia Disebar di Bandung, Masyarakat Justru Dibikin Takut Meski untuk Tekan DBD


Informasi  mengenai nyamuk wolbachia juga masih awam bagi Tina (38) warga Mohammad Toha.


Ibu rumah tangga dua anak ini mengatakan, ia mendengar kabar mengenai nyamuk wolbachia dari grup WhatsApp grup dan obrolan ibu-ibu di sekolah.


"Katanya nyamuk wolbachia aman untuk menurunkan kasus DBD. Tapi  ya namanya nyamuk memang ada yang aman? Apalagi dimasukin virus yang enggak tahu nanti virusnya bermutasi jadi apa," ujarnya.


Meskipun nyamuk wolbachia ini tidak lagi memiliki virus dengue, tetapi ia merasa khawatir akan dampak jangka panjang dari pelepasan ternak nyamuk wolbachia.


"Mungkin bisa menekan angka DBD, tapi dampak jangka panjangnya seperti apa? Apa bisa menjadi wabah atau jadi pandemi seperti tahun-tahun sebelumnya? Kita kan enggak pernah tahu virus itu bisa bermutasi jadi apa," ucapnya.


Warga Dago, Nur Khansa (29), mengatakan, kebanyakan informasi yang menakutkan lebih banyak dan mudah ditemukan di media sosial.


"Kalau baca artikel berita saya bisa dapat informasi yang lebih lengkap tentang apa itu nyamuk wolbachia dan dampaknya apa. Tetapi kalau cari informasi di media sosial isinya menyeramkan semua, bahkan ada yang katanya anak kecil sampai radang otak gara-gara nyamuk ini," kata Khansa.


Sebagai masyarakat yang terkoneksi dengan media sosial setiap hari, Khansa mengatakan tidak mudah untuk memilah dan memilih informasi yang didapatkan tentang nyamuk wolbachia ini karena semuanya bisa didapatkan secara bersamaan.


"Jujur sih agak khawatir karena masih belum tahu juga ini tuh nyamuk apa kok diternak? Dampak jangka panjangnya seperti apa? Negara lain seperti Singapura menolak, kok Indonesia tetap disebarkan? Apa memang aman?" ujarnya.


Ia pun mengatakan sebaiknya pemerintah gencar melakukan sosialisasi akan nyamuk wolbachia ini supaya masyarakat tidak merasa khawatir dan termakan berita yang menyimpang. 


Sumber: tribunnews

Halaman:

Komentar