Faizal Assegaf mengajak semua pihak agar diskursus publik tidak dibelokkan menjadi konten sensasional atau direbut untuk kepentingan politik tertentu. Dia menegaskan pentingnya menjaga jalur komunikasi politik tetap terbuka dan tidak terputus.
Lebih lanjut, ia menyerukan agar kedua tokoh nasional tersebut dapat mengedepankan kepentingan yang lebih besar demi stabilitas negara. “Kedua tokoh harus tampil menunjukkan sikap kenegarawanan. Kepentingan negara harus di atas kepentingan politik,” ujar Faizal.
Penyelesaian Hukum dan Stabilitas Publik
Faizal memastikan bahwa penyelesaian perkara dugaan pemalsuan ijazah harus tetap diserahkan sepenuhnya kepada proses hukum di pengadilan. Meski demikian, stabilitas kondisi publik harus menjadi prioritas utama, sehingga ruang komunikasi dan dialog politik perlu terus dibuka.
Di akhir pernyataannya, Faizal Assegaf menyatakan dukungan penuhnya terhadap Komisi Reformasi Polri. "Kami mendukung langkah-langkah yang tengah dijalankan Komisi Reformasi Polri untuk menjadi institusi yang mampu bekerja secara profesional serta bebas dari tekanan politik dalam menangani isu publik yang sensitif."
Artikel Terkait
ICW Sindir KPK Masuk Angin Soal Pemeriksaan Bobby Nasution: Analisis Kasus Suap Proyek Jalan Sumut
Analisis Jokowi Pilih Forum Bloomberg Ketika Sidang Ijazah Palsu Bergulir
Tony Rosyid Sebut Tuntutan Pertanggungjawaban Jokowi Wajar, Ini Alasannya
Victor Rachmat Hartono Dicegah ke LN: Kronologi Lengkap Kasus Dugaan Korupsi Pajak PT Djarum