Proyek Kereta Cepat Whoosh Dinilai Mencla-Mencle, Pengamat Desak Audit Menyeluruh
Sikap Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan terkait proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh dinilai inkonsisten oleh pengamat. Kritik ini muncul setelah Luhut menyebut proyek Whoosh sudah "busuk" namun tetap memilih untuk melanjutkan dan memimpin proyek yang disebut merugi triliunan rupiah tersebut.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai sikap ini membingungkan masyarakat. Menurutnya, idealnya Luhut seharusnya menolak melanjutkan proyek tersebut jika memang dinilai bermasalah, bukan justru memaksakan penyelesaiannya.
Kekhawatiran juga muncul terkait pembiayaan proyek. Whoosh diketahui berutang ke China Development Bank (CDB) dengan bunga yang harus dibayarkan sebesar 2 persen setiap tahunnya. Total investasi pembangunan kereta cepat Whoosh sendiri mencapai 7,27 miliar dolar AS atau setara dengan Rp120,38 triliun.
Artikel Terkait
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Hanya Foto-foto di Lokasi Bencana, Tegur Keras Pencitraan
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Penyebab Banjir Bandang
Perpol 10/2025 Kapolri Dikritik Langgar Putusan MK, Dinilai Ancam Demokrasi