PDIP Kritik Jokowi yang Bilang PSI Bukan Milik Keluarga: Apa Dia Enggak Punya Malu?

- Selasa, 22 Juli 2025 | 12:50 WIB
PDIP Kritik Jokowi yang Bilang PSI Bukan Milik Keluarga: Apa Dia Enggak Punya Malu?



GELORA.ME  - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, mengkritik pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak dikuasai oleh keluarga atau elite tertentu.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam Kongres PSI yang digelar di Graha Saba Buana, Solo, Tengah, Sabtu (19/7/2025) lalu.

Menurut Guntur, pernyataan tersebut justru menimbulkan ironi karena disampaikan di hadapan putranya sendiri, Kaesang Pangarep, yang menjabat Ketua Umum PSI.


"Jokowi bilang PSI tidak dikuasai oleh keluarga, apa dia enggak punya malu menyampaikan hal itu di depan anaknya yang jadi Ketum PSI," kata Guntur kepada wartawan hari ini.

Guntur juga menyinggung pernyataan Ketua Dewan Pendiri PSI, Jeffrie Geovanie, yang menyatakan bahwa PSI harus memiliki keterkaitan langsung dengan Presiden Jokowi.

"Dan Ketua Dewan PSI, Jeffrie Geovanie, menegaskan PSI itu harus ada darah Jokowi atau keluarganya," ujarnya.


Dalam pidatonya di hadapan ribuan kader PSI, Jokowi sempat memperkenalkan istilah baru bagi partai tersebut, yakni “Partai Super Tbk”. 

Istilah itu, menurutnya, mencerminkan bahwa PSI adalah partai terbuka yang tidak dimiliki oleh segelintir elite ataupun keluarga.


"Tidak ada kepemilikan elit, tidak ada kepemilikan keluarga," kata Jokowi dalam pidatonya.

Hasil Kongres PSI

Kongres PSI digelar pada 19–20 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.

Kaesang Pangarep terpilih kembali sebagai Ketua Umum PSI periode 2025–2030 dengan 65,28 persen suara


Jokowi yang hadir di hari pertama dan menyampaikan dukungan penuh terhadap PSI menyebut partai ini sebagai “partai cerdas” dan “dimiliki oleh seluruh kader”

PSI memperkenalkan konsep “Partai Super Tbk”, di mana semua kader dianggap sebagai pemilik saham partai

Kongres ini menandai transformasi PSI sebagai partai muda yang ingin tampil lebih inklusif, modern, dan berpengaruh

Sumber: Tribunnews 

Komentar