Kepanikan ini, lanjut Ray, membuat pencapaian Jokowi selama menjabat Presiden selama sepuluh tahun seolah terpinggirkan.
Apalagi kini mulai terlihat Jokowi mulai ditinggalkan kawan politik dan hanya tersisa para relawan yang masih membelanya.
"Makin sedikit kawan atau teman yang berada di belakang atau terjun serta mengawal Pak Jokowi dan keluarganya. Yang terlihat sekarang hanya para relawannya," tuturnya.
Dia menuturkan, dulu PDIP masih menjadi penopang saat isu sensitif seperti ijazah palsu muncul ke permukaan.
Namun, akibat perseteruan politik yang terjadi belakangan ini, sokongan itu kian menghilang.
"Dahulu, masih ada PDIP yang memberi kawalan. Makanya, isu ijazah misalnya, tidak dapat berkembang seperti kita lihat saat ini," ungkap Ray.
Oleh karena itu, dia meminta mantan Wali Kota Solo tersebut tidak merasa perlu terganggu dengan isu-isu seperti ini.
"Perseteruannya dengan PDIP dengan sendirinya membuat kawan eratnya hilang. Di politik, teman untung sangat mudah didapatkan. Tapi belum tentu teman rugi. Pak Jokowi, nampaknya, mendapat banyak teman untung, tapi tidak untuk teman rugi," imbuhnya
Sumber: Wartakota
Artikel Terkait
Bupati Lamteng Ardito Wijaya Goda Wartawati Kamu Cantik Hari Ini Usai Jadi Tersangka KPK
Analisis Anton Permana: Dasco dan Sjafrie Bukan Rival, tapi Dua Pilar Penopang Prabowo
Bencana Ekologis Aceh & Sumatera: Penyebab, Seruan Beli Hutan, dan Aturan Hukumnya
Klaim Bombshell Rismon Sianipar: Kasmudjo Tak Kenal Jokowi Sama Sekali, Ijazah UGM Dipertanyakan