GELORA.ME — Politikus PDI Perjuangan Aria Bima merespons pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang mencurigai adanya agenda politik besar di balik isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia menyarankan agar Jokowi lebih memilih menyampaikan pemikiran-pemikiran strategis untuk bangsa daripada terlibat dalam narasi politik yang disebutnya terlalu kecil.
"Beliau sebaiknya memberikan pencerahan terhadap bangsa ini, membawa semangat besar, bukan soal-soal seperti itu," ujar Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (15/7/2025).
Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu menilai, narasi yang dibangun Jokowi seputar skenario politik hanya akan memperkeruh ruang publik. Ia berharap mantan presiden itu lebih menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan, sebagaimana dilakukan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
"Politik ini penuh skenario. Tapi yang penting adalah kehendak baik dari masing-masing partai politik. Itu yang perlu dinarasikan," tegasnya.
Sebelumnya, Jokowi dalam wawancara dengan wartawan di Solo, Senin (14/7), mengaku mencium adanya "agenda besar politik" di balik serangkaian isu yang menerpanya setelah tidak lagi menjabat. Ia menyebut isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan Wapres Gibran sebagai bagian dari upaya sistematis untuk merusak reputasi politiknya.
"Ini perasaan politik saya, ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," kata Jokowi.
Artikel Terkait
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Bantah OTT Kejaksaan: Ini Faktanya
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Tetap Jadi Anggota Dewan
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ditangkap Kejari: Ini Fakta dan Kronologi Lengkapnya
Misteri Gibran Absen di Pemusnahan Narkoba 214 Ton, Warganet Heboh: Lagi Mancing?