INFO! Roy Suryo Ungkap Bukti Terbaru Kepalsuan Ijazah Jokowi: Huruf Z Jadi Kunci

- Rabu, 09 Juli 2025 | 14:10 WIB
INFO! Roy Suryo Ungkap Bukti Terbaru Kepalsuan Ijazah Jokowi: Huruf Z Jadi Kunci

Tidak hanya ijazah, Roy Suryo juga menemukan kejanggalan pada skripsi Joko Widodo yang ia peroleh secara resmi dari Fakultas Kehutanan UGM pada 15 April. 


Pada lembar pengesahan, nama pembimbing utama tertulis Prof. Dr. Ir. Ahmad Soemitro.


Namun, menurut kesaksian Dr. Tifa, sahabat putri Prof. Ahmad Sumitro (Aida Greenberry), nama ayahnya seharusnya menggunakan 'U' (Sumitro), dan tanda tangannya berbeda.


"Yang lebih janggal, Prof. Ahmad Sumitro baru dikukuhkan sebagai guru besar pada Maret 1986. Jadi, pada saat penulisan skripsi (November), seharusnya beliau belum bergelar profesor. Ini membuat lembar pengesahan itu patut diduga palsu," papar Roy Suryo.


Ia juga meragukan keaslian tanda tangan Dekan. 


Selain itu, pada lembar lain di skripsi yang diketik manual, nama pembimbing tertulis Dr. Ir. Ahmad Sumitro (belum bergelar profesor), yang dianggapnya sebagai versi asli.


"Ada inkonsistensi penulisan gelar dalam satu buku skripsi, ini aneh," tambahnya.


Kejanggalan lain adalah tidak adanya lembar pengujian dalam skripsi, padahal itu merupakan syarat kelulusan.


Misteri KKN dan Kejanggalan Kesaksian


Roy Suryo juga menyoroti kejanggalan seputar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi. 


Informasi awal dari Ju Hamdani menyebut KKN Jokowi pada tahun 1983.


Namun, setelah mendapat serangan kritik karena mahasiswa angkatan '80 tidak mungkin KKN pada tahun '83, Jokowi meralat menjadi awal tahun 1985.


"Kesaksian warga desa KKN juga berubah-ubah. Seperti cerita Pak Karno tentang lampu petromaks dan pengantar Vespa yang awalnya menyebut Jokowi berkacamata, lalu berubah menjadi tidak ingat," ujar Roy Suryo.


Ia juga menyebut cerita membeli gitar elektrik di Solo padahal desa belum ada listrik sebagai hal yang janggal.


Roy Suryo menegaskan bahwa ia bersama timnya, termasuk Dr. Rismon dan Dr. Tifa, tidak akan berdiam diri. 


Bukti-bukti ini rencananya akan dibawa pada saat gelar perkara hari Rabu mendatang, sebagai bentuk tantangan terhadap kejujuran Bareskrim.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar