"Jadi, sebelum ditanyakan Rp22 (triliun), di awal minta tambah Rp3 (triliun), tapi di awal Rp3,6 (triliun) minta tambah Rp22 (triliun). Warung-warung nasi paling marah sama kita ini,” sambungnya.
Ia menegaskan Komisi IV bakal mengagendakan rapat dengan eselon I KKP. Namun pihaknya merasa kebingungan jika pembahasan dengan eselon I itu target kinerja utama KKP atau pembahasan Rp3,6 triliun yang merupakan pagu indikatif Kementerian KKP TA 2026 nanti.
“Nah, yang mana mau kita kontinensikan besok? Target kinerja utama, atau yang Rp3,6 triliun? Rp3,6 triliun? Itu harus pemerintah yang menjawab, karena bapak ini bawaan, bapak kan yang melakukan anggaran perintah ini untuk kontinensi besok,” tutup Alex.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Pencabutan Cekal Victor Hartono Djarum Dinilai Serampangan, Ini Kata Pakar Hukum
MAKI Desak KPK Selidiki Aliran Dana Rp100 Miliar Mardani Maming ke PBNU: Dugaan Pencucian Uang?
Presiden Prabowo Tinjau Banjir Sumatera: Janji Bantuan & Dampingi Korban
Status Bencana Nasional Banjir Sumatera: Kewenangan Penuh Presiden Prabowo Subianto