GELORA.ME - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggali bukti-bukti terkait kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara yang menyeret sejumlah pejabat hingga pelaku usaha.
Dalam penyidikan terbaru, KPK mengamankan barang bukti elektronik seperti ponsel dari beberapa pihak yang diduga terlibat dalam perkara ini.
Fokus penyidik kini mengarah pada jejak komunikasi digital, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
KPK sedang menelusuri kemungkinan adanya hubungan komunikasi antara Bobby dan salah satu tersangka utama dalam kasus ini, yakni Topan Obaja Putra Ginting, eks Kepala Dinas PUPR Sumut.
Topan sendiri dikenal sebagai orang dekat Bobby, yang memperkuat alasan penyidik untuk menelusuri hubungan keduanya lebih jauh.
"Semua bukti elektronik yang kami amankan tentu akan kami dalami informasinya," ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025).
Meski demikian, Budi belum dapat mengungkap secara rinci isi dari barang bukti tersebut karena masih masuk dalam materi penyidikan yang bersifat tertutup.
Informasi yang tersimpan dalam bukti elektronik itu disebut akan menjadi bagian penting dalam mengungkap pola komunikasi, alur pengaturan proyek, hingga siapa saja yang terlibat di balik layar.
KPK Belum Panggil Bobby Nasution, Tapi Ada Temuan Mengejutkan soal Aliran Uang Proyek Jalan Sumut!
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan publik usai menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi pembangunan jalan di Sumatera Utara.
Proyek bernilai fantastis ini menyeret sejumlah pejabat penting, dan kini publik mulai bertanya-tanya: apakah Gubernur Sumut Bobby Nasution akan ikut dimintai keterangan?
Desakan dari pegiat antikorupsi agar KPK memeriksa menantu Presiden Joko Widodo itu pun semakin nyaring terdengar.
Namun hingga kini, KPK menyatakan belum mengambil keputusan untuk memanggil Bobby karena masih mendalami informasi yang ada.
Langkah ini dilakukan guna memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil benar-benar berdasarkan bukti kuat dan bukan sekadar tekanan publik.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa tim penyidik saat ini masih fokus menggali berbagai keterangan dari pihak-pihak yang telah diperiksa.
Menurut Budi, pendalaman itu juga meliputi hasil penggeledahan di beberapa lokasi terkait, termasuk dokumen dan alat bukti lain yang ditemukan di lapangan.
“Kami terus mengurai seluruh informasi yang ada, termasuk dari OTT dan hasil penggeledahan untuk melihat sejauh mana konstruksi perkara ini terbentuk,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (2/7/2025).
Meski belum ada keputusan soal pemanggilan, Budi memastikan KPK terbuka untuk memeriksa siapa pun yang dianggap mengetahui alur perkara.
“Bila dibutuhkan informasi dan keterangannya, maka penyidik tentu akan melakukan pemanggilan,” tegasnya.
Artikel Terkait
Prabowo Kesal Terus Digelendotin Jokowi, Benarkah Hubungan Mereka Retak?
Serakahnomics: Ancaman Penjajahan Gaya Baru yang Wajib Kita Lawan Bersama!
Gaji DPR Cair Seumur Hidup, Prof Faisal Santiago: Ini Bentuk Ketidakadilan!
Jokowi Didesak Tak Ganti Kapolri, Benarkah Upaya Giring Opini Publik untuk Prabowo?