GELORA.ME - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, angkat suara soal penetapan tersangka terhadap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menyinggung pola komunikasi yang muncul setiap kali isu yang berkaitan dengan "dinasti Solo" mencuat ke publik.
"Apakah kebetulan? Setiap ada masalah yang mengarah ke dinasti Solo, rezim langsung buat pernyataan minta rakyat menghormati Jokowi," kata Said Didu di X @msaid_didu (1/7/2025).
Said Didu membeberkan dua hal yang belakangan menjadi sorotan publik, kasus dugaan korupsi yang menjerat Kadis PUPR Sumut dan wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pria kelahiran Kabupaten Pinrang ini bilang, setiap kali kedua isu tersebut mencuat, muncul narasi dari pemerintah atau tokoh pendukung pemerintah agar masyarakat tetap menunjukkan rasa hormat kepada Jokowi.
Namun, Said Didu menilai narasi semacam itu berpotensi menyimpangkan makna penghormatan terhadap jabatan presiden.
Ia menegaskan bahwa penghormatan terhadap pemimpin tidak seharusnya dimaknai sebagai bentuk perlindungan terhadap tindakan yang menyangkut persoalan hukum, moral, maupun etika.
"Menghormati bukan berarti melindungi dari kasus hukum, moral, dan etika," tegasnya.
👇👇
Apakah kebetulan ?
Setiap ada masalah yg mengarah ke dinasti Solo (saat ini kasus PUPR Sumut dan usulan pemakzulan Gibran) maka rezim langsung buat pernyataan - minta rakyat menghormati Jokowi.
Menghormati - bukan berarti melindungi dari kasus hukum, moral dan etika.
Pengamat: Rakyat Inginkan Prabowo 'Adili' Jokowi Bukan Malah Memuji!
GELORA.ME - Rakyat Indonesia menginginkan Presiden Prabowo Subianto untuk mengadili Joko Widodo (Jokowi) bukan memuji.
Prabowo yang memuji Jokowi justru mengecewakan rakyat Indonesia.
“Pernyataan yang lebih menekankan pada keinginan Prabowo untuk mengadili Jokowi. Ini mencerminkan bahwa rakyat lebih menginginkan perubahan konkret daripada hanya sekedar pengakuan terhadap capaian pemerintahan yang ada,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi SuaraNasional, Rabu (19/2/2025).
Banyak pihak yang merasa bahwa kebijakan-kebijakan era Jokowi, seperti pembangunan infrastruktur yang masif atau kebijakan ekonomi tertentu, tidak sepenuhnya menguntungkan bagi rakyat secara luas.
Meskipun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, ketimpangan ekonomi tetap menjadi isu besar.
“Banyak orang yang merasa tidak merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi ini, dan mereka melihat era pemerintahan Jokowi sebagai kurang berhasil dalam mengatasi ketimpangan ini,” jelasnya.
Penegakan hukum era Jokowi terhadap korupsi masih lemah, bahkan ketika mantan Wali Kota Solo menjanjikan untuk memerangi korupsi.
Persepsi bahwa kasus-kasus besar tidak diselesaikan bisa membuat rakyat kecewa.
“Dalam beberapa isu besar, seperti penanganan pandemi COVID-19 atau ketegangan sosial, sebagian orang merasa bahwa di era pemerintahan Jokowi tidak cukup tanggap atau tidak memiliki kebijakan yang tegas untuk menghadapinya,” pungkasnya.
Puji Prabowo Tahu Terima Kasih, PDIP Sindir Jokowi: Makan dan Berak di Piring!
GELORA.ME - Presiden Prabowo Subianto sempet membela Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dari pihak yang menjelek-jelekkannya dalam ketika berpidato di puncak HUT ke-17 Gerindra pada Sabtu (15/2).
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun menilai, sikap yang dilakukan Prabowo merupakan bentuk kepedulian yang diberikan kepada semua orang. Sekaligus ucapan terima kasih kepada orang yang telah membantunya.
“Ya, boleh saja kan. Pak Prabowo itu menunjukkan kebaikan kepada semua orang. Termasuk kepada Pak Jokowi juga. Itu saya kira nilai yang baik,” kata Komarudin kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).
Artikel Terkait
Kejagung Malah Memohon ke Pengacara Silvester, Bukannya Buronkan: Apa Motif di Baliknya?
Menkeu Purbaya Dibilang Ceplas-ceplos, Benarkah Misbakhun Takut?
Jokowi-Prabowo Bertemu, Ini 5 Fakta di Balik Pertemuan yang Bikin Penasaran!
Hotman Paris Dibantah! JPU Tegaskan Ada Kerugian Negara dalam Korupsi Laptop Chromebook