GELORA.ME - Isu lama soal keabsahan ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali diungkit sejumlah pihak.
Meski berkali-kali telah dibantah secara resmi oleh lembaga terkait, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), narasi ini terus mencuat di media sosial dan kanal digital alternatif.
Menanggapi hal tersebut, Barisan Jokowi Lovers (BJL) angkat suara.
Koordinator nasional BJL, Chandra Hendra Sukmawijaya, mengecam keras pihak-pihak yang terus mempersoalkan ijazah Jokowi.
Dalam pernyataannya kepada media, Chandra menyebut bahwa orang-orang yang terus menyebarkan fitnah dan keraguan terhadap latar belakang pendidikan Jokowi “neraka tempatnya.”
“Jokowi itu sudah membuktikan semuanya dengan fakta. Kalau masih ada yang mempermasalahkan ijazahnya, saya katakan dengan tegas: neraka tempatnya. Itu fitnah, dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan,” ujar Chandra kepada wartawan, Senin (9/6/2025).
Chandra menegaskan bahwa sejak Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI dua periode, isu ijazah sudah berkali-kali diklarifikasi.
Bahkan, pada 2022, UGM secara resmi menyatakan bahwa Jokowi memang tercatat sebagai mahasiswa dan lulusan Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.
“Bukti akademik, saksi hidup, teman kuliah, dosen pembimbing—semuanya sudah jelas. Tapi ada kelompok yang terus memutar isu ini demi kepentingan politik. Ini bukan kritik, ini manipulasi fakta dan persekongkolan kebencian,” kata Chandra.
Menurut Chandra, pihaknya mencatat bahwa isu ini kembali digaungkan oleh beberapa tokoh yang memiliki afiliasi politik tertentu menjelang Pilkada dan Pemilu 2029.
Ia menilai bahwa motif utamanya bukan keinginan mencari kebenaran, melainkan mendeligitimasi pengaruh politik Jokowi yang masih kuat.
Barisan Jokowi Lovers menyatakan bahwa Jokowi selama ini telah menunjukkan keberpihakan pada rakyat dengan pembangunan infrastruktur, transformasi digital, dan penguatan reformasi birokrasi.
Fokus terhadap isu ijazah yang tak berdasar, kata Chandra, hanya akan mengalihkan perhatian publik dari pencapaian-pencapaian nyata yang telah dilakukan.
“Bayangkan, seorang presiden yang mengangkat Indonesia ke pentas global, yang membangun dari pinggiran, yang menghadirkan tol laut dan tol darat, lalu dijegal dengan isu ijazah? Itu logika terbalik,” ujarnya.
BJL menyerukan masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap konten provokatif yang kerap muncul di media sosial tanpa dasar fakta yang valid.
Mereka juga mendorong aparat penegak hukum untuk menindak pelaku penyebar hoaks yang bisa memicu perpecahan bangsa.
Barisan Jokowi Lovers menegaskan bahwa mereka akan terus berada di garis depan untuk membela kebenaran dan menolak segala bentuk fitnah terhadap Jokowi.
Mereka juga menyerukan semua elemen bangsa untuk fokus membangun masa depan yang lebih baik, alih-alih terjebak dalam narasi usang yang tak berdasar.
“Kita bangsa besar. Mari berdebat soal visi, bukan fitnah. Soal program, bukan personal. Jika kita terus bermain di wilayah hoaks, maka kita yang akan rugi,” tutup Chandra.
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Pindahkan Empat Pulau Aceh ke Sumut, Tito Guncang Stabilitas Politik Prabowo
Tito Karnavian Sedang Balas Jasa ke Jokowi dengan Serahkan 4 Pulau Aceh ke Sumut
Agar Tak Jadi Bola Liar, Surat Pemakzulan Gibran Harus Dibacakan di Paripurna
Poros Muda NU Nilai Menag Tutupi Semrawut Haji 2025