GELORA.ME - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama, kembali menjalani pemeriksaan terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7, Joko Widodo.
Dian mengaku, kehadirannya ke Polda Metro Jaya guna melengkapi keterangan sekaligus barang bukti kepada penyidik.
“Tadi itu saya keterangan verbal untuk melengkapi keterangan-keterangan saya sebelumnya,” katanya di Polda Metro Jaya, Rabu (28/5/2025).
“Berikut juga dengan bukti-bukti yang pada pemeriksaan tanggal 19 Mei kemarin belum saya lengkapi. Itu tadi yang saya antar ke penyidik,” tambahnya.
Dian mengatakan, salah satu bukti yang dibawa olehnya yakni flashdisk, dan itu sudah ia serahkan ke penyidik.
Saat disinggung isi dalam flashdisk itu, Dian Sandi tidak dapat merincinya. Ia hanya mengatakan dalam flashdisk yang diserahkan ke penyidik berisi tetang banyak hal.
“Sudah saya serahkan. Semua kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan saya, sudah saya serahkan. Kalau isinya banyak sekali,” tandasnya.
Diperiksa Senin
Sebelumnya, Dian Sandi Utama, juga telah pernah diperiksa Polda Metro Jaya, pada Senin (19/5/2025) lalu.
Ia mengaku diperiksa lima jam, total ada 25 pertanyaan yang mencecar dirinya.
Dian mengaku, puluhan pertanyaan tersebut seputar dengan kebal atau tidaknya ia dengan Joko Widodo yang saat itu menjabat kepala negara.
“Saya jawab bahwa saya hanya mengenal beliau sebagai seorang presiden. Saya bertemu dengan beliau itu di acara formal partai PSI tahun 2022 dan 2023,” katanya.
Pertanyaan tersebut hanya sebatas itu. Ia mengaku jika antara dirinya dengan Jokowi tidak pernah bertemu di luar agenda formal.
Dian juga mengaku jika pihaknya mendapat pertanyaan soal sumber foto ijazah Jokowi.
Namun ia mengaku jika sumber gambar tersebut didapat dari beberapa referensi yang dijadikan untuk mendapatkan sumber foto tersebut.
“Tapi yang paling saya ditanyakan itu lebih ke soal postingan yang sebelumnya, yang soal utas-utas itu,” jelasnya.
Meski demikian Dian mengakui pernah melakukan postingan pada 31 Maret lalu, ada sebuah unggahan yang memiliki jarak antara menulis semua yang diketahui tentang Jokowi melalui seorang temannya yang waktu itu di Lombok.
“Jadi saya sering saya ceritakan namanya Pak Andi itu, Pak Andi Pramaria. Jadi pertanyaannya hanya sekitar itu saja.,” ungkapnya.
Dian menilai, pihak kepolisian, pastinya bakal menggali niatnya ya, terlebih soal kenapa saya harus memposting itu.
Ia menjelaskan bahwa postingan itu saya posting karena banyak sekali pertanyaan yang menyudutkan saya ketika saya menceritakan Pak Jokowi berdasarkan cerita dari Pak Andi itu.
“Itu saya juga ceritakan sumber-sumbernya. Bahkan ada postingan misalkan tentang ijazah itu tanggal 16 Maret. Ada juga tahun 2022, itu saya ceritakan semua sama polisi,” ucapnya.
Andi menilai, jika postingan yang diunggahnya bukan berasal dari pribadi. Melainkan pesan berantai, dan Dian hNya sebagai pihak yang ikut meneruskannya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Dibuka Bareskrim, IPK di Transkrip Nilai Jokowi 3.05, Padahal Jokowi Pernah Ngaku IPK-nya Kurang dari 2.0
Sedih! Curahan Hati Jokowi Dulu Diam Sampai Kesabarannya Habis Laporkan Roy Suryo Cs
Roy Suryo Cs Kini Tuding Jokowi Cuma Lulusan Sarjana Muda, Hal Ini Jadi Buktinya!
Polri Menyatakan Ijazah Jokowi Identik dengan Lulusan Kehutanan UGM, Prof Ikrar Nusa Bhakti Menduga Palsu