Menariknya, serangan-serangan ini tidak datang dari lingkaran partai pendukung Prabowo secara langsung.
Namun aktor-aktornya diketahui memiliki hubungan informal dengan sejumlah tokoh yang dekat dengan Prabowo.
Strategi ini disebut mirip dengan “proxy attack” atau serangan perwakilan.
“Ini adalah politik gaya baru Prabowo. Ia belajar dari Jokowi, dari Megawati, dan bahkan dari Orde Baru: diam di depan publik, tapi keras di belakang layar,” ujarnya.
Salah satu elemen yang turut menjadi sorotan adalah munculnya istilah “Geng Solo”, yaitu kelompok loyalis Jokowi yang diduga masih aktif memengaruhi banyak kebijakan, baik di pusat maupun daerah.
Mereka dianggap sebagai kekuatan dalam bayangan yang mengontrol berbagai jalur distribusi kekuasaan, mulai dari penempatan birokrasi hingga rekomendasi proyek nasional.
Namun, dengan masuknya Prabowo sebagai presiden, jaringan ini mulai dipreteli. Kasus Letjen Kunto adalah salah satu contohnya.
Beberapa sumber menyebut akan ada lebih banyak pergeseran di tubuh TNI, Polri, dan kementerian yang selama ini menjadi basis kekuatan Jokowi.
“Perang dingin antara istana baru (Prabowo) dan istana lama (Jokowi) sedang berlangsung. Bukan hanya soal kekuasaan, tapi soal masa depan politik dinasti,” paparnya.
Peta kekuasaan Indonesia pasca-Pemilu 2024 tidak serta-merta menghadirkan stabilitas.
Justru ketegangan internal antara presiden terpilih dan mantan presiden yang masih memiliki pengaruh kuat menjadi tantangan utama.
Prabowo terlihat lebih berhati-hati dalam menghadapi Jokowi dan Gibran.
Dengan menjaga citra rekonsiliatif di depan publik, namun memainkan kekuatan struktural di balik layar, Prabowo berupaya melemahkan dominasi lawannya tanpa menimbulkan resistensi besar dari rakyat yang masih menyukai Jokowi.
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Ijazah Jokowi & Gibran Diklaim Palsu, Iwan Fals Beri Sindiran Pedas!
Mengapa Disertasi Dekan Fisipol UGM Tak Satu Pun Sebut Jokowi sebagai Alumni? Ini Fakta di Baliknya
Prabowo Kesal Terus Digelendotin Jokowi, Benarkah Hubungan Mereka Retak?
Serakahnomics: Ancaman Penjajahan Gaya Baru yang Wajib Kita Lawan Bersama!