GELORA.ME - Presiden Prabowo Subianto disebut tengah memainkan strategi politik melingkar dalam menyikapi manuver politik mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Alih-alih menyerang secara frontal, Prabowo disebut menggunakan jalur tidak langsung, memanfaatkan kekuatan institusional dan tekanan publik yang terkelola.
Pengamat politik Muslim Arbi mengemukakan bahwa Presiden Prabowo menyadari masih kuatnya tingkat keterterimaan publik terhadap Jokowi, serta keberadaan jejaring loyalis sang mantan presiden yang masih solid di berbagai lini, termasuk di tingkat pemerintahan daerah, militer, dan dunia usaha.
“Prabowo tidak akan menyerang langsung Jokowi dan Gibran. Tapi menggunakan jalur melingkar. Ada tekanan dari elite-elite yang tidak secara langsung terkait dengannya, namun arahnya jelas: melemahkan Jokowi dan Gibran,” ujar Muslim kepada SuaraNasional, Sabtu (3/5/2025).
Salah satu titik kritis yang memperkuat dugaan ini adalah kontroversi pencopotan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dari jabatan Pangkogabwilhan I.
Pencopotan tersebut terjadi tak lama setelah mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, seorang tokoh senior militer dan ormas Purnawirawan, menyerukan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Namun, keputusan itu dibatalkan. Kembalinya Letjen Kunto ke posisinya memberi sinyal kuat bahwa ada kekuatan lebih tinggi yang menjaga keseimbangan militer tetap berada di orbit Prabowo, bukan Jokowi.
“Di sini terlihat pengaruh Prabowo. Jika Kunto tetap dicopot, itu kemenangan Jokowi. Tapi pembatalan itu menandakan Prabowo masih pegang kendali penuh,” tambah Muslim.
Muslim menyebut ini sebagai bagian dari ‘politik penyeimbang’ yang digunakan Prabowo untuk memastikan bahwa kekuatan Jokowi dan Gibran tidak mendominasi lembaga strategis.
Kritik terhadap Jokowi dan Gibran semakin menguat dalam beberapa pekan terakhir.
Di media sosial dan forum-forum publik, isu lama tentang dugaan ijazah palsu Jokowi kembali diangkat.
Tak hanya itu, isu pelanggaran konstitusi atas pencalonan Gibran sebagai wapres juga kembali menyeruak.
Desakan pemakzulan kini datang dari sejumlah kalangan sipil dan purnawirawan.
Artikel Terkait
Prabowo Kesal Terus Digelendotin Jokowi, Benarkah Hubungan Mereka Retak?
Serakahnomics: Ancaman Penjajahan Gaya Baru yang Wajib Kita Lawan Bersama!
Gaji DPR Cair Seumur Hidup, Prof Faisal Santiago: Ini Bentuk Ketidakadilan!
Jokowi Didesak Tak Ganti Kapolri, Benarkah Upaya Giring Opini Publik untuk Prabowo?