Ratna berpendapat saat ini janji yang disampaikan para bacapres hanyalah janji manis. "Tapi kan sekarang perubahannya selalu dengan bahasa intelektual yang dibungkus manis supaya kelihatannya sopan, bukan itu. Rakyat itu sudah terlalu banyak dijanji-janjiin," sambungnya.
Jika mengacu pada UUD 1945 yang asli, sambung Ratna, Indonesia tak mengenal sistem pemilu one man one vote. Menurut Ratna, dalam UUD 1945 hanya mengenal sistem keterwakilan dari warga bangsa.
"Kalau UUD 1945 itu kan prinsip dari kita kan demokrasinya adalah keterwakilan, kenapa? Karena kita terdiri warga bangsa. Kita enggak bisa sama dengan Amerika atau negara-negara barat yang one man one vote. Karena mereka itu lahir dari proses eksploitasi dominasi yang ideologinya imperialisme dan kolonialisme, jadi enggak mungkin sama," ucap dia.
Meski begitu, Koordinator Gerakan Selamatkan Indonesia ini menegaskan bahwa secara personal dirinya tidak ada persoalan apapun terhadap ketiga bakal capres tersebut.
"Aku enggak punya persoalan sama mereka. Tapi aku persoalan pada bangsa ini," pungkas Ratna Sarumpaet.
Sumber: detikcom
Artikel Terkait
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun