Sosok Dewi Kam yang merupakan pengusaha sukses ini dikenal sebagai perempuan pekerja keras sejak muda hingga akhirnya kini dinobatkan sebagai Perempuan paling kaya di Indonesia.
Jumlah kekayaan yang didapatkannya saat ini tidak lepas dari proses panjang, Dewi Kam memang jarang sekali menampilkan profil dirinya ke publik termasuk informasi terkait latar belakang keluarga pun belum ada yang tahu pasti.
Perempuan berusia 74 tahun ini juga memiliki peran dan juga kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik di Indonesia dan Batu bara.
Dewi Kam juga tercatat sebagai salah satu pemilik saham sebesar 10 persen di perusahaan batu bara yakni pada PT Bayan Resources Tbk yang dikenal cukup kuat.
Kepemilikan saham sebanyak 10 persen itu juga yang menjadi salah satu penyumbang sumber kekayaan dirinya sehingga jumlahnya terus meningkat disetiap pergantian tahun.
Lantas bagaimana sebenarnya sosok Dewi Kam lebih jauh, simak informasi selengkapnya dalam artikel untuk mengetahui secara detail perempuan dibalik pembangkit listrik itu.
Mengenal Dewi Kam
Dewi Kam menjadi primadona bagi PLTU lantaran keterlibatannya dalam bidang energi sudah berlangsung sejak dirinya muda hingga hari ini namanya sangat familiar dikalangan pengusaha.
Perempuan di balik pembangkit listrik nampaknya menjadi kalimat yang layak disandingkan untuk Dewi lantaran dialah satu-satunya perempuan paling sukses berkarya di bidang energi.
Dewi Kam sendiri terlibat dalam proyek PLTU Jeneponto lewat PT Sumber Energi Sakti Prima yang bekerja sama dengan PT Bosowa Energi.
Dirinya terlibat di dalam proyek PLTU Jeneponto, Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Dampak Pertemuan Trump-Xi di KTT APEC 2025 bagi Indonesia dan Pasar Asia-Pasifik
MNC Insurance Gelar Literasi Asuransi di BINUS, Ini Strategi dan Dampaknya
Balita 3 Tahun Tewas Tenggelam di Parit Kubu Raya: Kronologi Lengkap & Fakta
Mahfud MD Pertanyakan Jaminan Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis Kontroversi & Risiko Utang