GELORA.ME - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melelang 14 mobil dari terpidana Rohadi, mantan Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Juru bicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, mengatakan, KPK bersama Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta III melaksanakan lelang barang rampasan milik terpidana Rohadi.
"Lelang itu didasarkan pada putusan Pengadilan Tipikor yang telah berkekuatan hukum tetap," kata Ali, kepada wartawan, Kamis (6/7).
Objek lelang meliputi satu unit Toyota Alphard hitam beserta ban serep, dilengkapi STNK dan BPKB, dengan harga limit Rp60.835.000 dan uang jaminan Rp20 juta.
Selain itu juga ada satu unit Toyota Alphard warna putih metalik beserta satu buah ban serep, dengan STNK asli tanpa BPKB, dengan harga limit Rp521.264.000 dan uang jaminan Rp150 juta.
Selanjutnya satu unit Mitsubishi Pajero Sport 2.5 E-Exceed 4x2 AT hitam, beserta ban serep, dilengkapi STNK dan BPKB dengan harga limit Rp183.727.000 dan uang jaminan Rp50 juta.
Juga, satu unit Toyota Agya 1.0 G A/T beserta satu buah ban serep dan satu set dongkrak, dilengkapi STNK dan BPKB, dengan harga limit Rp60.282.000 dan uang jaminan Rp20 juta.
Kemudian satu unit Toyota Camry Type 2.4G AT 2006 hitam metalik beserta satu buah ban serep dan kunci roda, hanya dilengkapi STNK tanpa BPKB, dengan harga limit Rp7.549.000 dan uang jaminan Rp2,5 juta.
Selanjutnya satu unit Toyota New Camry 3.5 Q A/T beserta satu buah ban serep, dilengkapi STNK dan BPKB, dengan harga limit Rp59.696.000 dan uang jaminan Rp20 juta, lalu satu unit Toyota Fortuner 2.7 G Lux AT hanya dilengkapi STNK tanpa BPKB dengan harga limit Rp167.911.000 dan uang jaminan Rp40 juta.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Bantah OTT Kejaksaan: Ini Faktanya
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Tetap Jadi Anggota Dewan
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ditangkap Kejari: Ini Fakta dan Kronologi Lengkapnya