Surya Paloh di Tengah Gerilya Partai Pemerintah untuk Jokowi 3 Periode

- Rabu, 17 Mei 2023 | 17:01 WIB
Surya Paloh di Tengah Gerilya Partai Pemerintah untuk Jokowi 3 Periode

GELORA.ME, Jakarta - Gerilya untuk memperpanjang maupun menambah masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 3 periode kembali mengemuka di awal tahun ini. Gerilya ini bahkan muncul dari partai-partai politik di lingkaran Istana alias pendukung Jokowi, dan dikabarkan juga sampai ke telinga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Jokowi memang tidak mengutarakan langsung bahwa dirinya yang menginginkan perpanjangan masa jabatan tersebut. Akan tetapi, Surya melihat adanya pergerakan tersebut dari beberapa ketua umum partai yang ditugaskan untuk menyuarakannya.

Tapi Surya menolak usulan Jokowi 3 periode karena Pemilu 2024 dan tahapannya sudah disusun. Surya khawatir bahwa usulan ini justru akan mengganggu stabilitas nasional sehingga tidak bisa dianggap enteng.

Sikap atas penolakan Jokowi 3 periode inilah yang kemudian disampaikan Surya sejak Februari 2022. "NasDem belum tertarik. Kami ingin konsolidasi, urusan lain," kata Surya kala itu, dalam acara Rapat Koordinasi Kader Partai NasDem se-Jawa Timur.

Beberapa bulan kemudian, NasDem pun resmi mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden. Lalu pada 26 Januari 2023, Surya bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Inilah pertemuan terakhir Surya dan Jokowi, sebelum hubungan mereka berdua disebut mencapai titik terendah. Puncaknya pada 2 Mei 2023, ketika Jokowi mengumpulkan ketua umum partai koalisi di Istana Merdeka, Jakarta. Jokowi sengaja tak mengundang Surya karena NasDem sudah mengusung Anies.

Namun dibandingkan sikapnya yang menolak jabatan presiden 3 periode, Surya menilai hubungannya yang merenggang dengan Jokowi lebih disebabkan dukungan NasDem terhadap Anies.

"Menurut saya Anies. Lebih keras penolakan ketika itu. Dan itu saya mudah-mudahan analisa saya tidak salah. Tidak ada isu lain yang membuat hubungan sedikit pecah," kata Surya dalam wawancara bersama Tempo di kantornya di lantai 20 NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2023.

Selanjutnya soal kekhawatiran Jokowi ke Anies...

Hubungan yang retak antara Jokowi dan Surya ini pun kemudian memuncul berbagai spekulasi. Salah satunya karena ada kekhawatiran Anies tidak melanjutkan program Jokowi. Contohnya saja di proyek Ibu Kota Negara atau IKN.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Dedy Ramanta membantah bila Anies akan menjegal proyek IKN-nya Jokowi. "Saya kira tudingan macam-macam terhadap Anies itu tidak benar. Makanya, perlu diluruskan," kata Dedy, 18 Februari 2023.

Akan tetapi, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat punya pendapat berseberangan. “Kan sudah terbukti, kelihatan. Jadi apa yang sudah diprogramkan Pak Jokowi, Pak Ahok, sama saya, itu kan nggak dilanjutin,” kata Djarot saat dihubungi, Ahad, 26 Februari 2023.

Sementara, Anies justru menyebut proyek IKN sudah jadi perintah UU. "Kita semua ketika dilantik tugas apapun sumpahnya melaksanakan UU," kata dia, 2 Maret 2023.

Ditanya soal kemungkinan Jokowi khawatir Anies menjadi calon presiden, Surya hanya berharap Jokowi menjadi pribadi yang lebih hebat. "Dia bisa menjadi pemimpin besar. Ketika dia membuka wawasannya, visinya juga besar. Jiwanya juga harus besar," kata dia.

Surya kemudian balik bertanya apa yang salah ketika NasDem mengusung Anies. Anies, kata dia, adalah warga negara Indonesia yang masih punya hak politik. "Kalau hak politiknya sedang dicabut, dia bukan WNI, ngapain dicalonkan?" cerita Surya.

Bagi Surya, dirinya tetap ingin pembangunan yang sudah dilakukan saat ini berlanjut. Di sisi lain, dia akan melakukan koreksi bila memang ada hal yang tidak perlu dilanjutkan.

Halaman:

Komentar