GELORA.ME -Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan cawe-cawe menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 dengan alasan tanggung jawab moral dalam masa transisi kepemimpinan nasional.
Cawe-cawe politik Jokowi dinilai oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi sebuah langkah hati-hati yang penuh perhitungan.
Utamanya, kata Burhanuddin, Presiden Jokowi tidak akan berseberangan dengan publik karena potensi kekalahan sangat mungkin terjadi. Soalnya, kemenangan juga ingin diraih Presiden dalam pilpres itu.
"Pertama jika Presiden Jokowi memilih melawan arus pilihan publik, itu kalau kalah Presiden malu juga karena bagaimanapun beliau ingin dianggap sebagai pemenang," kata Burhanuddin kepada KompasTV dikutip Liberte Suara, Selasa (20/6/2023).
Jika melihat potensi, sambungnya, dua calon presiden (capres) yang difavoritkannya, baik Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto berpeluang menang.
"Baik Pak Prabowo atau Mas Ganjar, yang lebih leading secara elektoral di antara keduanya," ujarnya.
Artikel Terkait
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Baru
PDIP Bantah Keras Hoaks WA Hasto Soal Soeharto: Ini Faktanya
Sepupu Bobby Nasution, Dedy Rangkuti, Bakal Jadi Saksi Kunci di Sidang Suap Proyek Jalan Sumut
Dukungan Rp 57 Juta/Tahun untuk Keluarga 10 Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Gus Dur & Soeharto