Denny mengaku ada tiga partai politik yang ingin menjadikannya sebagai kader, yakni Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat.
"Kepada Pimpinan Gerindra dan Ketua PPP kala itu, saya katakan, merasa terhormat mendapatkan tawaran, namun kalau akhirnya memutuskan masuk parpol, tidak etis jika saya menerima tawaran partai lain, dan menolak Demokrat," tutur Denny.
Selain itu, dia juga mengungkapkan alasannya mendukung Anies Baswedan untuk menjadi presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Denny mengaku sudah lama berjuang bersama dengan Anies.
"Kami sudah lama berjuang bersama. Kami sama-sama di Tim 8 bentukan Presiden SBY, melawan kriminalisasi atas pimpinan KPK. Kami sempat berjuang bersama melawan gugatan hukum para oligarki atas pencabutan izin reklamasi di Jakarta dan masalah lahan pembangunan Jakarta International Stadium," papar dia.
Selain itu, keduanya juga sudah saling mengenal sejak masih bersama di Universitas Gadjah Mada. Denny mengaku sudah sering memanggil Anies dengan sebutan Mr. President.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Hanya Foto-foto di Lokasi Bencana, Tegur Keras Pencitraan